BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Bolaang Mongondow Timur (Boltim) 2015 mencapai Rp 14 miliar. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Boltim, Oskar Manoppo mengakui Silpa tahun lalu lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 12,4 miliar.
“Silpa APBD 2015 sebesar Rp 14,1 miliar. Tapi dari realisasi anggaran lebih tinggi dibanding 2014 karena anggarannya jauh lebih besar,” kata Oskar, pada Minggu (10/01/2016).
Namun demikian, dikatakan Oskar Silpa tersebut masih sesuai aturan perundang-undangan. Jika dibanding dengan besaran APBD 2015 silam. “Penyebab Silpa ini karena beberapa paket pekerjaan yang mengalami retensi dan pengadaan buku di Diknas yang sudah proses pencairan tapi mengalami keterlambatan karena sudah akhir tahun,” bebernya.
Pemda akan menganggarkan pengadaan buku senilai sekitar Rp 1,5 miliar tersebut dalam pergeseran APBD 2016. Namun tak ada proyek fisik yang mengalami putus kontrak. “Barangnya (buku) sudah ada, jadi kita akan usulkan pergesaran pada Januari ini,” ucapnya.
Katanya, pemda dan DPRD sudah menargetkan defisit untuk APBD 2016 yang berasal dari Silpa sebesar Rp 3,7 miliar. “Sehingga masih ada sekitar Rp 10 miliar dana sisa yang belum dianggarkan. Ini akan dianggarkan kembali dalam pergeseran,” tuturnya.
Dana tersebut direncanakan untuk penambahan proyek fisik sekitar Rp 3,5 miliar, pengadaan TKD sebanyak 287 PNS baru sekitar Rp 2,8 miliar dan Diklat kepemimpinan IV sekitar Rp 1 miliar. “Tapi masih akan menunggu pembahasan dengan badan anggaran DPRD,” ucapnya.
Dia mengatakan APBD 2016 sudah digunakaan untuk pembayaran gaji PNS pada 4 Januari. Dana yang berada di Rekening kas umum daerah (RKUD) sebesar Rp 41 miliar dari Dana Alokasi Umum. Dana Alokasi Khusus (DAK) mulai akan dicairkan pada Pebruari oleh pemerintah pusat. “Semua kegiatan sudah bisa termasuk PL. Namun PL harus memasukkan dulu Rencana Umum Pengadaan (RUP) ke bagian pembangunan,” jelasnya. (sandy)