Pilkada Boltim Berpotensi Jadi Ajang Taruhan

BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Momentum pesta demokrasi lima tahun sekali yakni, pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang harusnya menjadi ajang untuk menentukan nasib daerah dan pemimpin yang berkualitas dari hasil Pilkada yang berintregritas, disisi lain nampaknya bisa juga berpotensi sebagai alat ‘taruhan’ untuk meraup keuntungan dan kepuasan para oknum-oknum pendukung yang dinilai fanatik terhadap masing-masing pasangan calon (Paslon) mereka.

Seperti halnya di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim),  dari informasi yang dirangkum, di lapangan selain tensi politik yang semakin memanas, ada beberapa warga pekerja swasta maupun pengusaha dengan lantang menantang para pendukung kandidat lain untuk taruhan hingga nominal uang belasan hingga puluhan juta rupiah bahkan juga tidak sungkan-sungkan kendaraan roda empat dan kebun hingga rumah tempat tinggalnya menjadi jaminan.

Oleh salah satu sumber resmi yang namanya enggan dikorankan, dirinya sebagai pendukung fanatik salah satu Paslon dan walaupun masih dua bulan lagi waktu yang diberikan (9 Desember,red) untuk melakukan pemilihan namun sejak dini, dirinya siap menjaminkan uang pribadinya sebesar Rp15 juta bagi siapa saja yang mau melakukan taruhan dengan dirinya.

“Saya siap. Kalau kurang, mobil atau kebun saya ditambah sebagai jaminannya. Namun, harus ada saksi dan nota hitam diatas putih biar sama-sama saling percaya,”terang sumber yang merupakan warga di Kecamatan Tutuyan, baru-baru ini.

Hal tersebut pun mendapat sorotan dari Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Perwakilan Boltim, Ismail Mokodompit. Kepada beritatotabuan.com, dirinya tidak sepaham dengan adanya ajang taruhan pada Pilkada Boltim ini dengan alasan, nantinya jika salah satu Paslon yang menang maka para oknum pendukung yang menang taruhan itu selanjutnya bisa menjadi duri bagi Paslon yang menang ketika mulai mendapatkan pekerjaan-pekerjaan sebagai balas budi dari Paslon.

“Tentu saja kalau kebiasaan ‘berjudi’, ya otomatis para oknum itu juga dalam pekerjaannya tidak akan maksimal bahkan bisa bermasalah dengan proses administrasi dan pekerjaannya sehingga berpotensi keranah hukum,”jelas Ketua LAKI Boltim, Ismail Mokodompit.

Ismail pun menyarankan kalaupun benar-benar fanatik tunjukan dengan bekerja keras tanpa harus melakukan hal-hal negatif untuk memenangkan Paslon masing-masing.

“Kan kalau menang tanpa ada unsur-unsur negatif itu murni, kalaupun memakai cara-cara yang tidak baik ya tentunya hasil yang dikeluarkan nanti juga akan tidak baik,” pungkasnya.

Adapun dari hasil pantauan dan rangkuman informasi yang diterima Koran ini dilapangan, dari ketiga massa pendukung Paslon Pilkada Boltim yakni, Paslon nomor urut 1 Chandra Modeong dan Supratman Datungsolang (CERDAS), nomor urut 2 Sachrul Mamonto dan Medy Lensun (SMILE) hingga nomor urut 3 Sehan Landjar dan Rusdi Gumalangit (SERU) terdapat dua kriteria para pendukung Paslon itu, yakni massa fanatik yang bekerja karena uang dan adapula massa fanatik yang bekerja secara sukarela tanpa bayaran.(sandy bawoel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.