BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Program Pemkab Boltim di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015, dalam bentuk bantuan dana langsung dan bantuan Sembilan bahan pokok (Sembako) untuk warga miskin di Boltim. Diduga mulai dimanfaatkan salah satu Tim Sukses (TS) Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Boltim.
Seperti bantuan dana di Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Pemkab Boltim. Dinas ini informasinya ada bantuan dana sebesar Rp 7 juta, yang diperuntukan bagi setiap pengusaha kecil di Boltim. Akan tetapi, penyaluran dana ini diduga telah dimanfaat oleh salah satu TS. Dimana jika ingin menpatkan bantuan tersebut, maka warga atau pengusahan kecil itu harus memilih Paslon Bupati dan Wakil Bupati mereka.
“Saya ditawari oleh salah satu TS Paslon bisa menerina dana Rp 7 juta dari Disperindag, dengan ketentuan harus memilih calon mereka. Namun tawaran tersebut saya tolak mentah-mentah, karena sudah sarat kepentingan, ” ungkap sumber kepada beritatotabuan.com,
Kejadian yang sama juga terjadi di Desa Motongkad Kecamatan Nuangan. Salah satu kontraktor pemenang tender bantuan Sembako dari Dinas Sosial (Dinsos), diduga memanfaatkan bantuan tersebut untuk salah Paslon Bupati dan Wakil Bupati. Dimana warga yang akan menerima bantuan sembako, diarahkan agar memilih salah satu calon. “Penerima bantaun dimanfaatkan oleh oknum kontraktor. Kalau tidak mengikuti keinginannya (kontraktor,red) tersebut, maka sembako itu tidak diserahkan, ” kata warga Motongkad, Mudrik Momonto.
Selaku warga Montongkad, kata Mamonto dirinya sangat menyayangkan kejadian ini.
“Hanya karena kepentingan Pilkada, bantuan pemerintah untuk warga dimanfaatkan, ” sentilnya.
Kepala Dinsos Pemkab Boltim, Syaiful Umbola ketika dikonfirmasi mengatakan mengetahui hal ini, pihaknya langsung menarik bantuan sembako tersebut dari tangan kontraktor dan langsung dipindahkan ke kantor Dinsos.
“Sembakonya sekarang sudah berada dikantor Dinsos. Jadi bagi warga penerima bantuan, jika ingin mengambil semabkonya silahkan ke kantor Dinsos, ” kata Umbola.
Sayangnya Kepala Disperindag Pemkab Boltim, Muhtar Limbanadi ketika dikonfoirmasi soal dugaan penyelewengan bantaun dana melalui kantornya belum memberikan penjelasan. Pasalnya, ketika dikonfirmasi nomor Limbanadi dalam keadaan aktif, tapi tak diangkat-angkat.(sandy)