BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Keberadaan 79 desa yang tersebar di Kabupaten Boltim, hingga kini belum memiliki titik koordinat yang jelas.Diketahui, sejak dimekarkan ternyata baru satu desa yang memiliki titik kordinat yakni Desa Kokapoi Kecamatan Mooat. Namun pengurusan titik koordinat di desa tersebut langsung ditangani pihak Dinas Kehutanan, karena desa tersebut masuk wilayah hutan lindung dan Hutan Produksi Terbatas (HPT).“Jadi jika titik koordinat tidak ada, maka saya bisa katakan akan berpengaruh pada bantuan yang diberikan pemerintah pusat. Contoh dana desa. Sebab salah satu persyaratan adalah luas wilayah,” ujar Kepala Tapem Pemkab Boltim Ikhlas Pasambuna, kepada sejumlah wartawan.
Lebih lanjut, Ikhlas mengatakan langkah untuk identifikasi dilakukan oleh desa, sebagai bentuk tindak lanjut surat edaran yang diberikan kepada tiap kecamatan. “Sebab takutnya, jika tidak memiliki titik koordinat, akan sulit membangun. Maka harus segera diselesaikan.” tuturna.
Ikhlas menambahkan, pihaknya sudah memberikan surat kepada desa untuk segera membentuk tim sesuai Permendagri nomor 45 tahun 2016 tentang penetapan dan penegasan batas desa. “Hanya berikan waktu selama satu bulan untuk tim menentuan lokasi titik koordinat, kemudian tim dari Kecamatan dan Kabupaten akan turun langsung ke lokasi menindak lanjuti pekerjaan desa,” tutupnya.
Terpisah, Kasubid Prasarana wilayah, Bappeda Boltim, Novi Sahusilawane mengatakan, untuk prosedur tapal batas harus diberi tanda, kemudian dibuat berita acara kesepakatan antara satu desa dengan desa yang berbatasan, dilakukan langsung oleh masing-masing Sangadi. “Patok itu akan dipakai sebagai titik koordinat. Jadi titik koordinatnya akan mengelilingi wilayah desa. Seperti di Kokapoy ada 62 patok dipasang,” ujar Novi.(mg3/Mon77).
