Waduh, Peserta MTQ Asal Boltim Diduga Nyaris Diperkosa

Ilustrasi
Ilustrasi

BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Salah satu peserta Musabawah Tilawatil Qur’an (MTQ) dari kafilah Bolaang Mongondow Timur, sebut saja Melati (12) yang merupakan warga Kecamatan Modayag Barat, diduga nyaris menjadi korban pemerkosaan, saat dirinya tengah mengikuti ajang lomba MTQ ke 26 Tingkat Provinsi Sulut yang diselenggarakan di Minahasa Tenggara. Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (26/05/2016) sekitar pukul 04.30 dini hari. Dimana, korban bersama dengan sejumlah peserta lainnya tengah tertidur pulas di salah satu rumah milik warga, yang disediakan oleh pihak panitia pelaksana, dalam kegiatan itu.

Pelaku yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya, dari penuturan beberapa teman Melati tiba-tiba masuk lewat jendela kamar. Untungnya, sebelum melakukan aksi bejat tersebut, Melati tiba-tiba terbangun. Dimana, dirinya begitu kaget ketika mendapati pelaku sudah dalam keadaan tidak bercelana. “Kami mendengar teriakan Melati secara tiba-tiba dan sempat melihat ada seseorang lari melalui jendela kamar yang sudah terbuka,” ujar salah satu peserta yang merupakan teman Melati.

Sayangnya, meski telah lari pelaku sempat membawa telepon seluler milik korban. “Iya ponsel milik Melati dibawa kabur oleh pelaku. Namn akibat kejadian itu dia menjadi trauma dan ingin pulang ke rumah orang tua di Boltim,” tambahnya.

Sementara itu, tim pendamping kafilan Bolmong Timur, Muhdi Pasma saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Namun, Muhi membantah kalau telah terjadi pemerkosaan terhadap korban. “Memang ada kejadian itu, tapi tidak terjadi pemerkosaan. Hanya pencurian hp saja, dimana pelaku masuk ke kamar peserta dan mengambil hp milik korban,” ucap Muhdi.

Dirinya pun mengatakan akibat kejadian tersebut, pihaknya langsung mengajukan keberatan ke panitia pelaksana terkait kejadian itu. “Kita sudah menyampaikan keberatan ke pihak panitia, dan mereka siap untuk mengganti Hp tersebut,” tuturnya.

Disisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolmong Timur Ir Muhammad Assagaf saat mendengar peristiwa itu menyayangkan kerja dari pihak panitia. Tidak tanggung-tanggung, Assagaf menegaskan kalau pihaknya akan meminta pertanggung jawaban pihak penyelenggara kegiatan tersebut. “Ini bukan masalah biasa, tapi menyangkut keselamatan dan nyawa peserta. Kami akan meminta pertanggung jawaban panitia dan juga tim pendamping karena lalai dalam menjaga anak-anak kita,” tukas Assagaf. (Mon77)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.