BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU –Menjadi wakil rakyat atau anggota DPRD Kota Kotamobagu, mungkin terlihat mewah bagi sebagai kalangan atau masyarakat.
Betapa tidak, menyandang gelar wakil rakyat, dengan berbagai fasilitas yang disediakan oleh negara, kerap dipahami sebagian kalangan harus ditunjukkan dengan memiliki mobil, atau ‘saling pamer’ kemewahan, khususnya kendaraan ketika akan turun lapangan, atau sekedar mengunjungi konstituen.
Namun, pemandangan berbeda terlihat di Kantor DPRD Kota Kotamobagu pada Senin 28 Oktober 2024 kemarin. Shandry Anugrah Hasanudin, salah seorang anggota DPRD Kotamobagu, yang juga adalah Ketua DPD II KNPI Kotamobagu, justru terlihat santai mengendarai kendaraan roda dua miliknya, untuk datang ke kantor DPRD Kota Kotamobagu, guna menghadiri salah satu agenda Rapat Paripurna.
Dengan kendaraan roda dua tersebut, Shandry terlihat santai memasuki ruang paripurna, dengan tetap mengenakan kemeja untuk mengikuti kegiatan tersebut. “Saya justru merasa lebih leluasa mengendarai motor saat menjalankan tugas di daerah. Sebab, saya bisa gerak cepat ketika ada keluhan warga yang harus ditindaklanjuti dengan turun langsung ke lapangan,’ ungkap Shandry kepada awak media.
Pilihan untuk mengendarai motor dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat di Kotamobagu, menurut Shandry akan lebih mendekatkan dirinya dengan masyarakat. “Saya tidak ingin merasa ada sekat dengan rakyat. Sebab, kami di gedung DPRD ini, adalah perwakilan rakyat,” tambahnya.
Tidak heran memang jika Shandry ‘Agak Laen’ dengan rekan-rekan wakil rakyatnya. Pasalnya, latar belakang Shandry sebagai seorang aktifis HMI dan juga Ketua DPD II KNPI Kotamobagu, terkesan masih tetap dijaga olehnya. Idealisme kaum muda, yang tetap mengedepankan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi atau golongan, terlihat jelas, masih tetap dijunjung oleh Shandry.
Lepas dari itu, didikan dan pergaulan Shandry dari lingkungan yang sederhana, juga ikut membentuk karakter dirinya, agar tidak melupakan darimana dirinya berasal.
Kesederhanaan Shandry ini, kiranya layak ditiru dan menjadi acuan bagi Aleg-Aleg lainnya, khususnua kaum muda yang saat ini berkesempatan duduk sebagai wakil rakyat di berbagai tingkatan. Sebab, seyogyanya kesederhanaan adalah penghubung erat antar sesama. (*)