BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Berjualan gado-gado menjadi salah satu upaya Mbak Lamimi, perempuan berusia 58 tahun itu untuk menyambung hidup di daerah perantauannya di Kotamobagu. Namun siapa sangka, hanya berbekal usaha dengan mengelilingi wilayah Kotamobagu ini, wanita yang bermukim di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat tersebut, berhasil menyekolahkan anak-anaknya. “Anak saya ada 4, yang 1 sudah meninggal, sementara 3 lainnya sudah selesai sekolah. Yang 2 orang sudah menikah, dan 1 orang lainnya sementara kerja di Manado,” ungkap Lamimi membuka percakapannya,
Dirinya menambahkan, kalau dia bersama dengan keluarganya telah berada di Kotamobagu hampir 20 tahun lamanya. Dimana, sejak tahun 2001, wanita asal Kota Surabaya Jawa Timur tersebut diketahui mencoba mencari peruntungan di Kota Kotamobagu. “Sejak 2001 itu sudah di Kotamobagu, dan mulai mencari besi tua untuk dikumpulkan dan dijual lagi. Setelah itu kemudian saya bersama bapak mulai berjualan seperti ini, gado-gado dan juga gorengan,” tambahnya.
Harga gado-gado juga gorengan yang dijual Mbak Lamimi ternyata tidak mahal dan masih cukup terjangkau. Pasalnya, hanya dengan Rp10 ribu, masyarakat sudah bisa mendapatkan gado-gado buatannya tersebut. Sementara untuk gorengan sendiri dirinya menjual dengan harga Rp5 ribu 4 buah. “Hasil yang didapatkan memang tidak seberapa, paling kecil Rp250 ribuan, itu sudah dengan modal. Tapi, yang penting saya bersyukur dengan hasil itu, sudah bisa untuk makan,” paparnya. (mg1)