BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU –Siapa sangka, usaha olahan jajanan dari rumah, akibat pembatasan aktifitas pasar tradisional oleh pemerintah, sebagai bentuk pencegahan meluasnya pendemi corona virus disease (covid-19) di Kota Kotamobagu, rupanya membawa peluang ekonomi tersendiri bagi Yeti Makalunsenge, salah seorang warga Kelurahan Upai Kecamatan Kotamobagu Utara.
Lihat saja, hasil olahan kentang goreng yang dibuat olehnya, terinformasi bahkan telah sampai merambah ke warung-warung kecil yang ada di Provinsi Gorontalo. Hal tersebut diakui oleh Yeti kepada awak media, Selasa (07/04/2020) kemarin. “Iya, anak saya yang memasarkannya. Kebetulan dia bersama suaminya telah bermukim di Gorontalo, dan kemudian memesan hasil olahan kentang goreng ini untuk dipasarkannya di Gorontalo,” ungkap Yeti.
Menariknya, Yeti mengungkapkan, pemesanan dari Gorontalo cukup menjanjikan. “Beberapa waktu lalu, anak saya bahkan meminta untuk mengirim sebanyak 150 bungkus kentang goreng, untuk dijual disana,” tambahnya.
Untuk harga kentang goreng sendiri, Yeti mengatakan hal tersebut bervariasi tergantung dari berat serta kemasan yang akan dibeli. “Untuk kemasan 250 gram harganya Rp25 ribu, sementara untuk yang 150 gram kemasan sedang harganya Rp15 ribu. Itu untuk pasaran di Gorontalo, sementara harganya di Kotamobagu hanya Rp20 ribu untuk kemasan besar yang 250 gram, dan Rp10 ribu untuk kemasan sedang yang 150 gram,” jelasnya. (mg1)