Makam Bogani Ponuak di Desa Tabang ‘Disulap’ Jadi Potensi Wisata

 

Makan Bogani Ponuak di Desa Tabang yang bakal jadi salah satu icon wisata di Kotamobagu

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Makam Bogani Ponuak pada masa 1823-1829 mulai dirawat dibersihkan dan dipagari serta dijaga oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Tabang, Kecamatan Kotamobagu Selatan, sejak Oktober 2018 lalu. Rencananya kata Kepala Desa Tabang, Fritz Junius Dilapanga, makam tersebut akan dijadikan Destinasi wisata sebab makam Bogani adalah situs bersejarah menariknya Bogani Ponuak adalah keturunan raja Loloda Mokoagow.

“Nah karena itu tujuan kita akan menjadikan makam itu sebagai tempat wisata. Itu kan cagar budaya dan situs budaya yang punya nilai historis, lebih bagus juga kalau ada dari kalangan ilmuan dan akademisi yang datang ke sana, ini juga sangat diharapkan, nah kalau kemudian nanti dia berkembang menjadi destinasi wisata cagar budaya maka pelestarian makam itu akan lebih bertambah, ekonomi masyarakat disekitar itu juga akan berkembang karena masyaraka nanti akan menyiapkan tempat minum kopi, kedai dan kuliner, mudah-mudahan bisa tercapai,” jelas Junius kepada beritatotabuan.com, Jumat (21/12/2018).

Sangadi yang berlatar belakang jurnalis ini pun menambahkan, masyarakat kemudian kita tinggal intervensi dengan bantuan stimulan untuk merangsang lewat Dana Desa (DD) maupun Anggaran Dana Desa (ADD). “Selaku kepala desa saya juga ikut mendorong itu, karena ini peluang-peluang untuk kemudian ada tambahan penghasilan dari untuk masyarakat,” tambahnya.

Dirinya menyebut saat ini pihaknya merencanakan membuat Surat Keputusan (SK) lewat keputusan Sangadi untuk diberikan kepada juru kunci makam Bogani dan itu bakal diberikan kepercayaan kepada Fuju Mamonto, karena ia adalah anak temurunnya yang mewarisi juru kunci makam Bogani. “Nanti juru kunci makam itu akan dibekali dari sisi administrasi untuk mencatat dan mendata pengunjung yang datang sehingga setiap bulan kita akan evaluasi dan menghitung berapa jumlah pengunjung yang datang,” tuturnya. (febri limbanon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.