BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Kelurahan Motoboi Besar, Kecamatan Kotamobagu Timur, sudah dikenal luas oleh masyarakat Kotamobagu sebagai pusat produksi terbesar makanan khas daerah yakni Binarundak atau Nasi Ketan yang dipanggang dalam bambu. Hal itu dikatakan Sekretaris Lurah (Seklur), Nusrat Baaman, saat diwawancarai awak beritatotabuan.com, seputar potensi Sumber Daya Alam (SDM) dan pengembangan kuliner di Kotamobagu, “Memang di Kotamobagu setiap Kelurahan dan Desa masing-masing bisa membuat makanan tersebut, tetapi produksi terbesar ada di Kelurahan Motoboi Besar ini, apalagi menjelang dan pasca lebaran idul fitri, sudah pasti dibuat perayaannya tersendiri yang diistilahkan hari raya binarundak, sehingga masyarakat pun disini bersepakat membangun Tugu Binarundak,” ucap Baaman.
Terkait dengan proses produksi Binarundak tersebut, dirinya mengatakan Pemkot Kotamobagu telah memberikan bantuan alat pengelola pembuatan binarundak kepada dua kelompok usaha. “Kelompok pengelola yang dipimpin oleh pak Zulain Abanto dan Adri Mutu, mendapatkan bantuan dari Pemkot, dimana mereka masih-masing memiliki orang kerja untuk memproduksi binarundak tersebut,” tambahnya.
Untuk metode penjualannya, masih menurut Baaman, ada yang dilakukan dengan everan dan ada juga dengan system grosiran atau dengan hitungan per satu sekat bambu. “Kalau ecer hanya Rp 2000 ribu, satu sekat Rp 40.000 ribu saat ini terbilang lumayan mahal karena bukan suasana momen lebaran, dan bertepatan bukan hari-hari besar, mereka juga dalam seminggu hanya 2-3 kali produksi,” tambahnya.
Menariknya, untuk pemasaran produksi Binarundak di Motoboi Besar, tidak hanya berkutat di Kotamobagu, “sejumlah daerah tetangga sudah langganan mereka binarundak di kelurahan ini, diantaranya Kabupaten Boltim dan Bolmong khususnya wilayah Lolak sering memesan binarundak ke kolompok pengelola di kelurahan ini. Selain itu, setiap hajatan pesta di Kotamobagu kebanyakan mereka memesan binarudak juga di kelurahan ini,” ungkapnya.
Dirinya berharap kedepan, Pemkot Kotamobagu lebih memperhatikan lagi potensi SDM dan pengembangan kuliner di Kotamobagu dan khususnya binarundak Motoboi Besar. “Kedepan kita berharap Pemkot tidak hanya sekedar membrikan bantuan berupa alat, tapi juga pendampingan agar pemasaran binarundak ini bisa lebih luas dan dikenal masyarakat di skala regional maupun nasional,” tuturnya. (febri limbanon)