BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Wakil Walikota Kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan memaparkan kondisi serta letak geografis Kota Kotamobagu dihadapan tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS), yang terdiri dari Sekretaris Dirjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Kesehatan.
Dalam kegiatan yang berlangsung di SMA 4 Kotamobagu tersebut, Nayodo mengatakan kalau Kotamobagu, merupakan salah satu daerah bekas ekswapraja, sehingga kultur sebagai daerah bekas kerajaan masih sedikit terbawa. “Kota Kotamobagu sendiri jika ditarik dalam sejarah merupakan daerah ekswapraja, yang mana adat di Kotamobagu masih cukup kental dan tinggi,” ucap Nayodo.
Nayodo pun menambahkan, sebelum dimekarkan menjadi Daerah Otonom Baru (DOB), Kota Kotamobagu merupakan daerah Ibukota Kabupaten Bolaang Mongondow. “Di tahun 2007, daerah ini dimekarkan dan menjadi 4 Kecamatan, dari dahulunya hanya bernama Kecamatan Kotamobagu. Dimana, saat ini daerah ini terdiri dari 33 Desa dan kelurahan serta dihuni oleh penduduk dengan jumlah sekira 127 ribu jiwa,” tambahnya.
Meski bisa dikatakan sebagai daerah kecil, Namun Nayodo mengatakan selang 12 tahun ini, Kotamobagu telah berkembang menjadi daerah yang memiliki segudang prestasi hingga ke tingkat nasional. “Salah satu penghargaan yang berhasil diraih Kotamobagu adalah penghargaan Swasti Saba Padapa dari Kementerian Kesehatan pada saat penilaian lomba Kota Sehat. Tentunya, dari sini kami yakin SMA 3 Kotamobagu yang saat ini terpilih mengikuti Lomba Sekolah Sehat akan mampu berkompetisi dan tidak kalah dari daerah lain,” tuturnya. (fb)
