Pembuatan Anyaman Tampah Terus Dilestarikan Oleh Warga Upai Ini

 

Pembuatan Anyaman Tampah
Ba’ai Vivi saat membuat Anyaman Tampah

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Keberadaan pembuatan anyaman tampah atau lebih dikenal oleh masyarakat Bolaang Mongondow Raya sebagai anyaman digu, yang terbuta dari  rotan, dan berguan untuk menyaring beras, seiring dengan perkembangan jaman harus diakui mulai memudar dan sulit ditemukan.

Namun, di Kelurahan Upai Kecamatan Kotamobagu Utara, E.Dondo atau yang kerap disapa Ba’ai Vivi ternyata tetap melestarikan pembuatan anyaman tradisional tersebut.  Kepada awak media, Baai Vivi mengaku kalau pembuatan anyaman tersebut telah dilakoninya sejak puluhan tahun silam. “Iya ini sudah sejak tahun1979 kami lakoni, mulai dari suami saya Almarhum M. Bambuena kemudian dilanjutkan oleh saya juga anak-anak,” ungkap Ba’ai Vivi.

Dengan keahlian yang telah ditekuninya selama puluhan tahun tersebut, Ba’ai Vivi mengatakan dalam sebulan, dirinya bisa membuat anyaman sampai ratusan buah untuk dipasarkan. “Biasanya kalau sendirian saya bisa menyelesaikan 10 anyaman tiap hari, kalau dibantu anak saya bisa lebih bahkan sampai 20 buah. Nah, dari situ kemudian hasil kerajinan ini kita jual ke pasar tradisional di Kelurahan Gogagoman,” tambahnya.

Untuk harga sendiri, dikatakan Ba’ai vivi mulai dari Rp35-50 ribu, tergantung ukuran dari anyaman tersebut. Dimana, untuk bahan bakunya seperti bambu, hanya diambil oleh mereka dari kebun, sementara untuk rotan dibeli dari salah satu langganan mereka. “Hasilnya lumayan untuk menopang ekonomi, dan yang paling penting menjaga kelestarian anyaman ini,” tuturnya. (mg1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.