BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU –Sosok pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Kotambagu, yakni dr Weny Gaib – Rendy Virgiawan Mangkat, rupanya sudah begitu lekat di hati masyarakat, yang ada di Kota Kotamobagu.
Betapa tidak, sejumlah keluhan dan aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat, dengan tidak sungkan disuarakan mereka, dengan harapan agar pasangan yang dikenal dengan singkatan The Winner ini, bisa membantu mereka, dengan memberikan solusi, terkait dengan persoalan yang mereka hadapi.
Seperti yang diungkapkan oleh sejumlah Petani Nilam maupun pengusaha batu bata kepada dr Weny Gaib, kala berkunjung ke Desa Tabang, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Minggu 29 Sepetember 2024 kemarin.
Dimana, pada kunjungan tersebut, sejumlah petani nilam dan pengusaha batu bata, menguarakan sejujmlah kendala yang mereka hadapi, terutama di Desa Tabang, Kecamatan Kotamobagu Selatan.
“Untuk petani kakao dan nilam, mereka sangat kekurangan bibit dan kekurangan pengetahuan soal pemeliharaan kakao dan Nilam karena kurangnya bimbingan dari penyuluh pertanian,” ucap Papa Riri, salah satu tokoh masyarakat, yang memfasilitasi suara dari para petani nilam, dan pengusaha batu bata tersebut, kepada dr Weny.
“Kadang kami hanya menonton di Youtube pak dokter, bagaimana memelihara tanaman yang kami tanam,” tambahnya lagi.
Tidak hanya itu, Papa Riri pun menambahkan pengusaha batu bata ditempat itu sering mendapatkan harga yang rendah dari para pembeli.
“Sebab, harga-harga batu bata ditempat lain itu sering berbeda-beda. Sehingga pengusaha tela sering mengunakan harga yang tidak sesuai lagi dengan biaya produksi,” tuturnya.
Menjawab aspirasi itu, dokter Weny Gaib memberikan solusi kepada petani kakao, nilam dan pengusaha tela.
Menurutnya, pengusaha tela harus membentuk Asosiasi Pengusaha Batu Bata di Desa Tabang.
“Kami mencoba menawarkan dan memberikan solusi agar pengusaha batu bata di Desa Tabang, membentuk asosiasi pengusaha batu bata, agar semua terikat satu sama lain,” jelasnya.
Selain itu, dengan keberadaan asosiasi pengusaha batu batas tersebut, maka harga ke pembeli bisa dikontrol.
“Supaya tidak ada permainan harga dari oknum-oknum,” tuturnya.
Tidak hanya itu jelasnya, pemerintah bisa juga merekomendasikan tempat mana untuk mendapatkan batu bata, yang nanti bisa digunakan pada pekerjaan-pekerjaan kontruksi dan lain sebagainya.
“Kalau sudah terbentuk sebuah asosiasi, itu akan mempermudah kita menjalin kerjasama dengan pengusaha-pengusaha lain yang bergerak di bidang kontruksi maupun lainnya.
Untuk petani kakao dan nilam jelasnya, semua aspirasi dari petani hampir seragam. Semua mengeluhkan keterbatasan bibit, obat-obatan dan penyuluh.
“Insya Allah jika pasangan Weny Gaib – Rendy Mangkat terpilih nanti, kami akan memberikan solusi kongkrit,” tutupnya. (*)