BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Kunjungan Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara bersama Ketua DPRD Meiddy Makalalag ST pada Kamis 26 Agustus 2021 di perkebunan kopi Mobalang, rupanya menjadi pembicaraan yang menarik untuk digali oleh wartawan di Kotamobagu.
Ini tercermin dari kegiatan coffee morning antara Wali Kota Kotamobagu bersama Ketua DPRD dan awak media yang dalam kesehariannya melakukan peliputan di sekitar wilayah Kotamobagu pada Jumat 27 Agustus 2021 pagi tadi.
Kegiatan yang digelar di Café Corner Kelurahan Molinow itu, diikuti oleh puluhan pewarta dengan topic bahasan yang mengarah kepada pemberdayaan potensi kopi di daerah Kotamobagu.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara mengatakan kalau ada beberapa lokasi yang akan dijadikan sentra pengembangan kopi di Kotamobagu, salah satunya di perkebunan Mobalang Desa Poyowa Besar II Kecamatan Kotamobagu Selatan.
“Brand Kopi Kotamobagu yang sudah terjaga saat ini ters menjadi perhatian kita Pemerintah Kota kotamobagu untuk terus meningkatkan jumlah produksi komoditinya kedepan,” ungkap Wali Kota.
Tatong mengatakan, ketika pelaksanaan Sulut Expo, investor asal Belgia memiliki ketertarikan dengan produk kopi Kotamobagu.”Saat itu sudah ada investor dari Belgia yang menyatakan ketertarikannya untuk pengembangan produk Kopi di Kotamobagu,” tambahnya.
Wali Kota juga mengatakan, cita rasa kopi Kotamobagu yang memiliki khas tersendiri, berasal dari unsure hara tanah. “Unsur hara di Kotamobagu membuat cita rasa kopi menjadi enak. Sesuai arahan RTRW, wilayah Kotamobagu Selatan sangat cocok untuk ditanami kopi, karena kontur tanah dan ketinggiannya sesuai dengan kriteria tanaman kopi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kotamobagu Meiddy Makalalag ST menegaskan kalau lembaganya akan mengawal penuh program Pemerintah Kota Kotamobagu, diantaranya adalah pengembangan potensi Kopi. “Selama program dan kegiatan pemerintah daerah tidak keluar dari jalurnya, kita pastikan DPRD akan ikut mengawalnya, termasuk kegiatan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan produksi kopi,” imbuh Meiddy. (mg1)