Wanita Diminta Tidak Malu PERIKSA KESEHATAN REPRODUKSI

 

Sosialisasi Penyakit IVA dan pemasangan KB gratis yang dilakukan oleh TP-PKK dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotamobagu

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Kaum perempuan yang ada di Kotamobagu diminta untuk tidak sungkan serta malu, untuk melakukan pemeriksaan secara intens terkait dengan kesehatan organ reproduksi mereka ke dokter. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Kotamobagu Ny Junnike Mokoginta-Paputungan, Selasa (20/03/2018) siang tadi, bertempat di Balai Desa Bilalang II Kecamatan Kotamobagu Utara, dalam acara sosialisasi penyakit Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) serta pemasangan KB Gratis. “Wanita jangan takut dan malu untuk bertanya kepada dokter mengenai seputar kesehatan reproduksi kewanitaan karena ini kesempatan untuk bertanya,” ucapnya.

Dikatakan olehnya, TP PKK Kotamobagu telah diberikan tugas dari Pengurus TP-PKK Sulut, untuk segera melakukan sosialisasi IVA dan langsung pada pemeriksaan secara gratis. “Selain itu, ini juga merupakan nasional oleh istri Menteri Dalam Negeri, yang pada pesoalan ini ketua tim penggerak PKK pusat meginstruksikan semua Kabupaten/Kota harus melakukan sosialisasi dan penanganan gratis sampai-ke Desa dan Kelurahan yang menyangkut kesehatan reproduksi perempuan,” jelasnya.

Dia berharap kegiatan seperti ini bisa tersosialisasi secara baik,  terutama untuk perempuan yang berada di Desa dan Kelurahan. “Karena saya juga sadar bahwa informasi seperti ini tidak menyentuh langsug maka mereka tidak paham dan merek tidak perduli betapa pentingnya atau wajib untuk perempuan di indonesia,” paparnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Kotamobagu, Jufri Ngandu, mengatakan kegiatan pelayanan KB tersebut dilakukan mereka sebanyak 8 kali dalam sebulan. “Nah, untuk masyarakat yang menggunakan kontrasepsi berupa pil dan suntik, sering juga kita arahkan mereka ke pemasangan kontrasepsi jangka panjang agar supaya tidak gampang jebol. Kontrasepsi jangka pangjang yang  dimaksud berupa IUDI dan Implan. Sedangkan untuk pemeriksaan penyakit IVA itu program dari Dinas Kesehatan,” ungkap Jufri. (febri limbanon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.