Akui Terima Rp 100 Juta, Mantan Ketua DPC Bolmut Sebut KLB Demokrat Deli Serdang Ilegal

 

KLB Demokrat Deli Serdang
Rahman Dontli saat memberikan kesaksian lewat channel YouTube Agus Yudhoyono yang disiarkan kemarin / Foto Junaidi Amra

BERITATOTABUAN.COM, BOLMUT – Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Rahman Dontili memberikan kesaksian, terhadap proses Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat, yang dihadiri oleh dirinya bersama beberapa Ketua DPC Partai Demokrat lainnya di Deli Serdang belum lama ini.

Dalam kesaksian yang disiarkan di chanel YouTube Agus Yudhoyono pada Jumat (112/03/2021) tersebut, Rahman mengaku kalau dirinya memang menerima Rp 100 juta, di KLB Demokrat tersebut.

“Perlu saya sampaikan, saya juga orangnya memang menerima uang Rp100 juta, tetapi bukan berarti saya diam ketika melihat ketidakbenaran ini. Saya menerima 100 juta, tetapi tidak biasa diam. Sehingga ketika saya balik dari sana (lokasi KLB.red), saya melaporkan ke DPP, karena masih mencintai Partai Demokrat ini, serta melaporkan bahwa kejadian KLB ini bukan pemilik suara sah yang hadir, mungkin hanya perwakilan dari daerah,” ucap Rahman.

Dirinya pun mengisahkan, sebelum berangkat ke KLB Partai Demokrat di Deli Serdang yang mengesahkan Moeldoko sebagai Ketua Umum versi KLB, dia mendapatkan informasi bahwa sudah ada sekira 400 ketua DPC yang hadir.

“Sebelum saya berangkat, mereka menginformasikan sudah diatas 400 ketua DPC yang akan menghadiri KLB tersebut. Sehingga saya teriming-iming juga ingin melihat KLB tersebut. Setelah kongres itu dilaksanakan, saya melihat yang hadir pada saat itu, bukan pemilik suara sah. Yang saya kenal itu hanya beberapa orang ketua DPC saja, karena saya kader yang sudah hampir 11 tahun, dan setiap acara-acara partai itu kakmi ketua – ketua DPC tetap saling kenal,” tambahnya.

Rahman mengatakan, kalau dalam KLB tersebut seluruh orang bisa masuk, tanpa melalui registrasi.  “Siapa yang masuk ke dalam dapat jaket, dan kemudian yang rancunya daftar hadirnya kita tanda tangani setelah acara, itu kita tanda tangani berulang-ulang. Jadi saya melihat acara kongres itu memang tidak sah,” tegasnya.

Reporter : Junaidi Amra

Editor : Ferdinand Putong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.