Anuar Sukur
Kotamobagu, BT – Hingga saat ini kematian almarhum Anuar Syukur memang masih mengejutkan khalayak masyarakat di Bolmong Raya BMR. Betapa tidak, budayawan muda BMR itu dinilai terlalu cepat pergi, di tengah-tengah hausnya masyarakat akan adanya sosok pelestari budaya BMR. Namun, siapa sangka kalau almarhum Anuar Syukuyr ternyata tidak menderita penyakit kronis apapun.
Informasi ini didapat beritatobuan.com, dari salah seorang kerabat almarhum, yang namanya enggan dikorankan. Lelaki itu mengatakan, dari percakapan dirinya dengan Hamunja Asiaw, paman dekat almarhum, awalnya almarhum berniat ingin menginap perdana di ‘sabua’ (rumah kecil) barunya, di kebun.
“Memang almarhum kemarin ingin menginap di sabua yang baru selesai di buat di kebun miliknya. Tapi kemarin almarhum mengeluh kalau dadanya sakit, makanya dia menunda rencana itu. Dari situ almarhum berencana menginap malam ini, tapi ajal terlebih dahulu menjemputnya,” ucapnya.
Dikatakan pria bertubuh kecil ini, dari percakapan dengan paman almarhum, Anuar Syukur siang tadi masih dalan kondisi sehat.
“Bahkan, almarhum katanya masih sempat berjalan-jalan siang tadi,” tambahnya.
Sekitar pukul 15.00 wita, Sabtu (18/10/2014) sore tadi, almarhum kemudian pergi ke ‘sabua’ milik Tete Egi.
“Disitu, almarhum lantas mengeluh pusing, dan tiba-tiba jatuh dalam sabua lantas meninggal,” tukasnya. (junaidi)
