BERITATOTABUAN.COM, BOLTIM – Jika di pemerintahan Pemprov Sulut sebelumnya ada sekitar 3-4 orang pejabat eselon II dari wilayah Bolaang Mongondow Raya, maka untuk saat ini, wilayah Bolmong raya hanya akan ‘dihargai’ dengan dua pejabat eselon II untuk ditempatkan di Pemprov Sulut. Ini terungkap saat sejumlah awak media bersua dengan Sekda Kabupaten Bolmong Timur, Ir Muhammad Assagaf, yang mengungkapkan kalau pihaknya telah menerima surat dari Pemprov Sulut terkait dengan proses lelang jabatan yang akan dilakukan disana.
“Namun, dalam surat itu kami wilayah Bolmong raya hanya diminta dua orang saja. JIka demikian, maka kemungkinan dua pejabat itu berasal dari Bolmong Induk dan Kotamobagu,” ungkap Assagaf.
Informasi tersebut langsung mendapatkan reaksi dari sejumlah warga. Dedy Mokodompit salah seorang tokoh masyarakat Boltim menduga kalau pengurangan jatah tersebut dilakukans ebagai buntut kekalahan pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandou di Bolaang Mongondow Raya (BMR) pada Pilkada 9 Desember 2015 lalu.
“Bisa saja ini hanya karena OD dan SK kalah di BMR pada PIlgub lalu,” ucap Dedy,
Dirinya pun menganggap jika hal tersebut benar-benar dilakukan maka, wilayah Bolmong raya hanya dinilai sebelah mata oleh Pemprov Sulut dibawah kepemimpinan Olly Dondokambey dan Steven Kandou saat ini.
“Waktu masa pemerintahan Gubenur SH Sarundajang, Bolmong Raya mendapat jatah 3 sampai 4 orang menduduki posisi jabatan eselon II di Pemprov bahkan jatah Sekprov. Tetapi saat pemerintahan beralih ke Olly, Bolmong Raya hanya dihargai dua jabatan saja. Ini menandakan masyarakat BMR hanya dianggap sebelah mata oleh Pemprov Sulut,” ketusnya. (sandy)