Suasana pleno penetapan DPTb1 KPU Kotamobagu sore tadi
BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Fenomena menarik terjadi dalam rapat pleno penetapan Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb-1) di KPU Kotamobagu. Pasalnya, jika di KPU daerah lain, ruang untuk Panitia Pengawas Pemilukada Kecamatan (Panwascam) tidak diberikan saat pleno KPU tingkat Kabupaten/Kota. Di KPU Kotamobagu justru ruang untuk Panwascam dibuka selebar-lebarnya.
Terbukti, ketika proses pembacaan hasil rekapitulasi DPTb1 oleh setiap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), pimpinan rapat dalam hal ini KPU Kotamobagu, ikut mengundang Panwascam untuk mendampingi Panwaslu Kota Kotamobagu, guna melakukan klarifikasi atas setiap hasil temuan yang direkomendasikan.
“Ini dilakukan agar proses pemutakhiran data berlangsung dengan teliti tanpa celah sedikitpun. Hal ini pun merupakan ajang sinkronisasi atas data yang dimiliki oleh KPU maupun Panwaslu,” ujar Ketua KPU Kotamobagu Nayodo Koerniawan, Selasa (27/10/2015) sore tadi,
Disisi lain, Nayodo pun menambahkan ruang untuk Panwascam dibuka, agar ajang pleno tingkat KPU Kabupaten/Kota itu sekaligus menjadi ruang evaluasi bagi jajaran PPK maupun PPS di Kotamobagu.
“Dengan demikian, maka kami dari KPU bisa mengetahui dengan jelas sampai dimana kinerja dari PPK dan PPS,” tambahnya.
Menariknya, ketika ruang tersebut dibuka, sempat terjadi perdebatan panas, antara beberapa PPK dan Panwascam. Dimana, PPK menuding kalau beberapa Panwas Lapangan tidak bekerja dalam melakukan pengawasan atas pemutakhiran data tingkat Desa/Kelurahan.
“Salah satu buktinya, data yang direkomendasi oleh PPL Kelurahan Genggulang, itu merupakan data yang diberikan oleh PPS. Dimana, data tersebut justru dijadikan rekomendasi. Ini membuktikan kalau PPL di Kelurahan itu tidak bekerja dengan maksimal,” beber Muhtar Daeng, salah satu anggota PPK Kecamatan Kotamobagu Utara dalam pleno tersebut.
Mendengar ungkapan dari Muhtar tersebut, pimpinan Panwascam Kotamobagu Utara langsung menindak lanjutinya, dengan menyatakan akan memberikan teguran keras ke PPL yang bersangkutan.
“Kita akan segera memberikan teguran keras ke PPL tersebut, jika memang benar data yang diperoleh dan dijadikan temuan itu justru berasal dari PPS,” tukas Wawan Gobel. (jun)
