Kotamobagu, BT – Suasana Pasar Tradisional Kelurahan Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, dari amatan beritatotabuan.com, Sabtu (04/09/2014) pagi ini sangat sepi. Padahal hari ini adalah hari menjelang perayaan lebaran kurban. Pelak saja, hal tersebut mendapatkan keluhan dari para pedagang yang belum lama dipindahkan dari Pasar 23 Maret Kotamobagu.
“Waktu masih di Pasar 23 Maret dagangan kami apalagi menjelang lebaran seperti ini sangat laku. Sementara di tempat ini sangat sepi. Ini jelas merugikan kami,” ujar salah satu pedagang yang namanya enggan dikorankan.
Bahkan, wanita paruh baya itu mengelkuh mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.
“Sejak pindah kemari, pendapatan kami tidak lebih dari Rp150 ribu tiap hari. Itupun belum dipotong dengan berbagai ongkos yang harus kami keluarkan,” tambahnya.
Dengan kondisi itu, dirinya menilai relokasi yang dilakukan Penkot kurang maksimal. Terlebih dikatakannya, masih ada beberapa pedagang yang terlihat berjualan di areal Pasar 23 Maret Kelurahan Gogagoman.
“Banyak pedagang yang masih terlihat berjualan di sekitar Lorong Telaga Gogagoman. Ini bukti, kalau relokasi yang dilakukan kurang maksimal,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) KK, Herman Arai SIP, saat dikonfirmasi mengatakan kalau pihaknya sudah berupaya maksimal.
Soal masih adanya pedagang yang berjualan di sekitar Lorong Telaga, Herman mengatakan itu butuh kerjasama dari instansi teknis lainnya.
“Tugas kami hanya mengarahkan para pedagang, selain dari itu tentunya kami bekerja sama dengan Satpol-PP dan juga Dishub. Sebab, mereka yang memiliki personil di lapangan,” imbuh Aray. (junaidi)