BERITATOTABUAN.COM, BOLMUT – Pernyataan penolakan terhadap investasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dilontarkan secara tegas oleh Ketua Umum Forum Mahasiswa Pertanian Bolaang Mongondow Utara (FMPBU) Ramdan Buhang, SP. Menurutnya, adanya Investasi Perkebunan sawit di Bolaang Mongondow Utara merupakan sumber malapetaka baru bagi masyarakat Bolmut.
“Iming-iming kesejahteraan yang ditawarkan oleh Ivestor Sawit dikhawatirkan hanyalah isapan jempol dikemudian hari. Takutnya dikemudian hari masyarakat justru akan mengalami dampak terparah akibat adanya ivestasi sawit,” tegas Buhang, kepada beritatotabuan.com, Kamis (12/03/2015).
Lebih lanjut Buhang menguraikan, dampak perkebunan sawit sangatlah merugikan masyarakat, diantaranya persoalan tata ruang dimana homogenitas dan overlonds konversi bisa memicu hilangya keanekaragaman hayati “Hal ini memicu kerentanan kondisi alam berupa menurunnya kualitas lahan disertai erosi, hama dan penyakit,” jelasnya.
Selain itu kata Ramdan, pembukaan lahan sering kali dilakukan dengan cara tebang habis, engan cara melakukan pembakaran dengan alasan efisiensi biaya. Selain itu, tanaman monokultur seperti sawit dapat menyebabkan kerusakan unsur hara dan air.
“Seab tanaman sawit merupakan tanaman yang rakus akan unsur hara dengan tingkat serapan air yang sangat tinggi mancapai 12 liter per pohon. Jika demikian, makan hal ini dapat mengancam penurunan debit air sehingga mengancam ketersediaan sumber daya air bagi persawahan Masyarakat Bolmut,” bebernya.
Mengantisipasi kemungkinan dampak terparah di kemudian hari, FMPBU berencana melakukan sosialisasi dengan mengangkat tema Tolak Investasi Sawit dengan cara melakukan pemutaran Film Dokumenter yang menggambarkan akan bahaya Investasi Perkebunan Sawit “ Kami akan melakukan pemutaran Film Dokumenter Sawit yang yang nantinya akan dilaksanakan di seuruh Desa Bolmut dengan melibatkan 150 kader FMPBU bekerja sama dengan pemuda di masing-masing desa,” tutup Alumnus Fakultas Pertanian UDK itu. (octav singal/jun)