FPG MPR RI Dorong PMP Masuk Lagi Dalam Kurikulm Dikdasmen, ADM : Ini Menyangkut Masa Depan Bangsa

Berita Terkini23 Dilihat

 

BERITATOTABUAN.COM, NASIONAL — Fraksi Partai Golkar di MPR RI mendorong agar Pendidikan Moral Pancasila atau PMP bisa masuk lagi dalam kurikulum pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) kedepan.

Hal ini dibahas dalam rapat strategis yang digelar di ruang kerja Wakil Ketua MPR RI Kahar Muzakir bersama jajaran Pimpinan Fraksi Partai Golkar MPR RI seperti Ketua FPG MPR RI Melkias Markus Mekeng dan Sekretaris FPG MPR RI Ferdiansyah, serta tenaga ahli FPG MPR RI Aditya Anugrah Moha atau akrab disapa ADM.

Kepada awak media, tenaga ahli Fraksi Partai Golkar MPR RI Adirya Anugrah Moha (ADM), yang juga merupakan mantan Anggota DPR RI dua periode, serta tokoh muda Sulawesi Utara yang berasal dari Bolaang Mongondow Raya. menegaskan urgensi memasukkan kembali Pendidikan Moral Pancasila (PMP) ke dalam kurikulum utama pendidikan dasar dan menengah

Dimana, menurut ADM degradasi karakter dan moral generasi muda semakin tampak di tengah derasnya arus teknologi digital dan media sosial. “Prinsipnya, kami dari Fraksi Golkar mendorong agar Pendidikan Moral Pancasila kembali menjadi bagian utama dari sistem pendidikan nasional. Ini adalah persoalan karakter dan ideologi bangsa, yang sekarang mulai terkikis oleh konten-konten digital yang tidak terfilter,” tegas Aditya Moha.

ADM yang memiliki latar belakang sebagai seorang aktivis ini, menyoroti lemahnya daya tahan ideologis generasi muda terhadap pengaruh luar. Ia menyebut bahwa revitalisasi nilai-nilai Pancasila harus menjadi agenda nasional, bukan sekadar wacana. “Kekuatan ideologi Pancasila sudah tergerus. Kita harus jujur melihat bahwa pendidikan moral berbasis Pancasila semakin diabaikan. Ini bukan soal nostalgia masa lalu, tapi soal masa depan bangsa,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar MPR RI Melkias Markus Mekeng menegaskan bahwa pendidikan moral berbasis Pancasila tidak boleh lagi dianggap sebagai pelengkap.

Menurutnya, kondisi bangsa saat ini menuntut penguatan karakter sejak usia dini. “Pendidikan Moral Pancasila harus kembali menjadi kurikulum utama. Ini bukan sekadar pelajaran, tapi fondasi karakter bangsa. Tanpa itu, anak-anak kita akan kehilangan arah di tengah derasnya pengaruh global,” tegas Mekeng.

Senada dengan Mekeng, Sekretaris Fraksi Golkar MPR RI Ferdiansyah juga menekankan pentingnya kebijakan yang sistemik dalam pengembalian nilai-nilai luhur Pancasila ke ruang-ruang kelas. “Kami di Fraksi Golkar melihat urgensi ini sebagai kebutuhan nasional. Bukan hanya untuk menjawab tantangan era digital, tetapi juga sebagai langkah strategis memperkuat ideologi negara di tengah krisis moral generasi muda,” imbuh Ferdiansyah. (*)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses