‘Godaan Sang Mantan’

Catatan: Konni Balamba

MESKI hubungan asmara telah berakhir, tidak menutup kemungkinan sang mantan kembali menggoda. Ketika hal itu terjadi, tentu akan timbul dua kemungkinan. Pertama, dia berkeinginan untuk menjalin hubungan pertemanan yang baik ataupun karena ingin melampiaskan rasa dendam. Ketika hal itu kita kaitkan dengan persoalan politik, maka akan menarik untuk kita simak.

Duel politik di daerah yang bakal jadi pusaran sektor jasa, seolah tak berkesudahan. Masuknya ‘Sang Mantan’ dalam pusaran lembaga politik pemerintahan formal, menandakan kalau sebuah episode baru, akan terjadi di daerah itu.

Namun, jalan cerita yang awalnya diprediksikan banyak khalayak, dengan tarik menarik kepentingan pada dua lembaga tersebut bisa saja berubah. Memang politik tak selalu statis, dia bisa saja berubah dinamis, bahkan sangat fleksibel, saat sebab terjadinya fleksibiltas itu terjadi.

Benar saja, belum juga sebulan ‘Sang Mantan’ masuk dan dikukuhkan dalam lembaga politik itu, sejumlah manuver dari beberapa pendekar, dari kelompok, bola bumi, bintang mercy, dan banteng seolah jadi pemantik baru, terjadi ‘kemesraan’ antara kelompok ‘Matahari’ dan ‘Beringin’.

Berdalih, mencoba menjadi kekuatan penyeimbang baru, tanpa ingin terjebak dalam kompleksitas konflik politik, justru mengakibatkan hal yang jauh dari dugaan.

Hasilnya, informasi yang beredar sekarang, kemesraan Matahari dan Beringin, tengah dirajut, oleh dua kelompok itu. Perpolitikan daerah itu, saat ini kian dinamis. Tatkala perebutan tahta dalam lembaga politik itu, kian dekat diselenggarakan.

Koalisi sejumlah kelompok politik, untuk melawan dominasi Sang Matahari, yang awalnya diprediksi akan menjadi kekuatan penyeimbang, perlahan retak, dengan geliat dari mereka yang mengatas namakan kelompok penyeimbang baru.

Namun, lepas dari itu, yang jelas pesona serta godaan ‘Sang Mantan’ seolah tak pudar. Ketokohan dirinya yang selama ini terus menegaskan eksistensi dalam dunia perpolitikan, terkesan menjadi momok menakutkan bagi sebagian kelompok.

Meski demikian, manuver para kelompok yang ingin memisahkan diri dari koalisi besar yang coba dibangun ‘Sang Mantan’ tak menggentarkan ‘Pendekar Senior Beringin’ itu. Bahkan, dari cerita-cerita pinggiran yang diserap, kompleksitas serta dinamisasi politik yang terjadi saat ini, akan menjadi sejarah baru dalam dunia perpolitikan daerah itu.

Sebab, ini bisa jadi momentum akan terciptanya kelompok-kelompok politik baru, yang akhirnya akan meminimalisir dominasi kelompok politik penguasa yang saat ini terus menancapkan pengaruhnya di daerah yang disebut-sebut bakal jadi Ibukota Provinsi ini. Yang jelas, dari kompleksitas politik itu, besar harapan terpatri dalam benak warga, akan datangnya sebuah pembaharuan.

Sebuah fase dimana, masyarakat akan lebih sejahtera. Ini tentu bisa saja tercipta, tatkala varian kelompok politik itu, tak terjebak dalam kepentingan kelompok mereka. Namun, lebih besar dari itu, suara serta manuver yang dilakukan para pendekar politik tersebut, bertujuan untuk memberikan imbas positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam daerah itu. Pencitraan atau apapun namanya, dapat saja dilakukan, namun lebih dari itu, Karya Nyata membangun daerah, hingga kini masih dinanti masyarakat. Semoga. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.