BERITATOTABUAN.COM, SULUT – Maraknya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) secara nasional, tidak terkecuali Sulawesi Utara, mendapatkan perhatian serius dari Gubernur Sulawesi Utara Mayjend TNI (Purn) Yulius Selvanus SE.
Ini tercermin saat Gubernur Yulius Selvanus menerima kunjungan kehormatan dari Yayasan Kasih Yang Utama (YKYU), Senin 8 September 2025 sianh tadi, di ruang kerjanya. Dimana, pertemuan bersama YKYU tersebut ikut dihadiri oleh (8/9) 2025. Asisten I Setda Provinsi Sulawesi Utara, Kepala Dinas P3AD, serta Kepala Dinas Pendidikan.
Kunjungan kehormatan Yayasan Kasih Yang Utama ke Gubernur Yulius Selvanus tersebut, menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi pemerintah dengan lembaga sosial untuk memerangi praktik perdagangan manusia.
Dalam kesempatan itu, Founder YKYU Mr. Mike Merser bersama Direktur Eksekutif Winda Winowatan, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemerintah Provinsi Sulut. Menurut mereka, ruang kerja sama yang terjalin selama ini telah memberi dampak nyata bagi upaya pencegahan dan penanganan TPPO di daerah.
Gubernur Yulius Selvanus, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan pernah berjalan sendiri dalam menghadapi kejahatan lintas batas ini. Ia menilai YKYU sebagai salah satu mitra yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami akan terus memberikan dukungan penuh. Perjuangan melawan perdagangan manusia bukan hanya tugas pemerintah, tetapi panggilan moral bersama. Edukasi harus dimulai sejak dini, terutama melalui dunia pendidikan. Guru memiliki peran vital sebagai katalisator pembangunan sekaligus penjaga masa depan generasi,” ujar gubernur.
Lebih jauh, Gubernur Yulius, menekankan perlunya langkah preventif yang lebih masif. Antisipasi sejak akar masalah, penyebaran pemahaman yang komprehensif.
” Hingga peningkatan kesadaran kaum muda dinilai menjadi kunci dalam memutus rantai perdagangan manusia di Sulut,” tambahnya.
Kunjungan ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi simbol tekad bersama. Pemerintah Provinsi Sulut dan YKYU sepakat untuk terus berjalan seiring, bagaikan dua sayap yang mengangkat daerah ini menuju masa depan yang lebih aman, adil, dan manusiawi.
Sejak berdiri pada tahun 2012, YKYU telah menempatkan diri di garda terdepan dalam penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Sulawesi Utara. Berbagai upaya kolaboratif terus dilakukan, mulai dari edukasi publik, pemantauan jalur transit, hingga pendampingan korban. YKYU tak hanya memberi layanan kesehatan dan psikologis, tetapi juga bantuan hukum, serta program pemberdayaan sosial dan ekonomi bagi para penyintas. (*)






