ADVETORIAL
Walikota Kotamobag saat menghadiri peringatan detik-detik proklamasi di Istana negara Jakarta
BERBEDA dengan peringatan HUT Proklamasi di tahun-tahun sebelumnya, pada peringatan HUT Proklamasi ke 70 tahun 2015 ini, Walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara, mendapatkan kerhormatan diundang langsung untuk mengikuti detik-detik proklamasi di Istana Negara.
Kehadiran Walikota Kotamobagu tersebut, berkat presiasti yang diraih Kelurahan Mogolaing Kecamatan Kotamobagu Barat sebagai kelurahan teladan secara nasional.
foto bersama pejabat Pemkot Kotamobagu usai menghadiri detik-detik proklamasi di Istana negara Jakarta
“Ini berkat kerja keras seluruh masyarakat Kotamobagu dalam membantu pemerintah, menggalakkan sejumlah program yang bersentuhan langsung dengan warga,” ujar Tatong.
Upacara peringatan detik-detik proklamasi itu, dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dan dihadiri oleh Wakil Presiden Republik, Jusuf Kalla, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, undangan dari negara–negara sahabat, dan undangan yang berasal dari berbagai kalangan.
Wakil Walikota Kotamobagu saat memimpin upacara peringatan detik-detik proklamasi
Dalam perayaan yang sama, di Kotamobag sendiri, peran pemerintah tidak hilang. Sejumlah kegiatan dalam rangka memeriahkan kegiatan HUT Proklamasi itu tetap digelar.
Wakil Walikota saat menerima duplikat bendera pusaka, menjelang peringatan HUT Proklamasi ke 70
Wakil Walikota Kotamobagu, Drs Hi Jainuddin Damopolii memimpin langsung sejumlah kegiatan, seperti pelepasan pawai obor, pemberian remisi kepada para narapidana di rumah tahanan yang ada di Kotamobagu, renungan suci di taman makam pahlawan, hingga upacara puncak peringatan detik-detik proklamasi yang dipusatkan di lapangan Boki Hotinimbang Kotamobagu.
Wakil Walikota Kotamobagu, saat melakukan tabur bunga ke makam pahlawan dalam rangka peringatan HUT Proklamasi ke 70
“Mari bangkitkan rasa patriotisme dan nasionalisme kita dengan penuh semangat, demi mengisi kemerdekaan yang telah diwariskan para pejuang yang telah bersusah payah merintis kemerdekaan,” ujar Jainuddin. (advertorial/jun)
