Isu Penembakan Kantor Desa Mopait Hoax, Lukas :Penyebar Informasi di Medsos Akan Dipanggil

 

Kepala Satreskrim Polres Bolmong, AKP Hanny Lukas saat berada di kantor desa Mopait

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Isu penembakan kantor Desa Mopait Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow, Senin (25/09/2017) tadi malam sekitar pukul 20.30 WITA mendapatkan perhatian dari Polres Bolmong. Ini dibuktikan dengan turunnya Team Reserse Kriminal Polres Bolmong dan Polsek Rural Lolayan, dibawah pimpinan Kasat Reskrim AKP Hanny Lukas, ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan, Selasa (26/09/2017).

Menurut Hany, pihaknya belum bisa berspekulasi. Tapi dugaan sementara peristiwa yang terjadi di kantor Desa Mopait bukanlah penembakan karena belum ditemukannya bukti kuat berupa proyektil atau redptil peluru di TKP. “Kita belum bisa mengambil kesimpulan kalau kaca pecah akibat kena peluru, karena kita belum menemukan bukti kuat. Bisa saja kaca pecah akibat kena benda keras seperti batu misalnya. Tapi peristiwa ini akan kita selidiki,” kata Hany.

Ditambahkan olehnya,  pihaknya untuk kasus ini telah =sudah mengambil keterangan Sangadi, Sekdes dan warga sekitar TKP.  “Karena berita dan informasi di medsos sehingganya kita langsung turun di TKP untuk melakukan penyeledikan,” tambahnya.

Mantan Kasat Narkoba Polres Bolmong ini mengatakan, untuk pengembangan kasus ini pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi, termasuk penyebar informasi penembakan di media sosial (Facebook). “Untuk pengembangan kasus, kita akan memanggil beberapa saksi termasuk penyebar informasi di Medsos,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Mopait Suryadi Datundugon, ketika di introgasi polisi mengatakan pihak tak ingin berspekulasi atas kejadian itu, “bisa saja kata dia kaca pecah akibat kena’ batu atau benda keras lainnya. “Saya tidak tahu pasti itu peluru atau batu yang jelas kaca pecah,” ucap Suryadi. (mg1/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.