BERITATOTABUAN.COM, SULUT -Sosok James Sumendap SH yang saat ini menjadi Caleg DPR RI nomor urut 3 dari PDIP, dalam beberapa waktu terakhir terus menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, James Sumendap diketahui merupakan salah satu politisi yang memiliki konsistensi akan nilai-nilai kerakyatan yang telah dibawa olehnya, sejak dirinya menjadi seorang aktivis, sebelum memutuskan terjun ke politik.
Nama James Sumendap sendiri mulai dikenal di tengah tengah masyarakat, saat dirinya memperjuangkan nasib petani komoditas di Sulawesi Utara, terutama cengkih dan kopra. Dimana, tidak hanya ingin berjuang dari parlemen jalalanan, James Sumendap di tahun 2004 memutuskan untuk terjun ke politik, dan berhasil terpilih menjadi Anggota Deprov Sulut selama 2 periode.
Saat menjadi anggota Deprov Sulut, James Sumendap terus memperlihatkan konsistensinya dengan mengawal program kerakyatan, dimana salah satu program utamanya adalah stabilisasi harga komoditas pertanian hingga tingkat petani.
Di tengah perjalanan dirinya menjadi Anggota Deprov Sulut pada periode kedua, di tahun 2013, James Sumendap maju sebagai calon Bupati Minahasa Tenggara dan berhasil terpilih dengan perolehan suara 39,21%, mengalahkan bupati petahana dan calon lainnya. Keberhasilan ini diulang pada periode kedua kepemimpinannya (2018-2023), di mana ia kembali terpilih dengan persentase suara yang lebih tinggi, yaitu 67,28%, bahkan melawan kotak kosong.
Pada masa kepemimpinannya, Minahasa Tenggara berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama delapan kali berturut-turut, yang sebelumnya belum pernah tercapai.
James Sumendap dikenal pemimpin yang proaktif dalam memperbaharui manajemen pemerintahan dan memajukan pembangunan infrastruktur. Salah satu prestasinya adalah perolehan opini WTP dari BPK, yang mencerminkan keberhasilan manajemen keuangan daerah. Ia juga dikenal melawan moratorium penghilangan Tenaga Harian Lepas (THL), dengan alasan bahwa THL membantu meningkatkan daya beli masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.
Selama kepemimpinannya, James Sumendap menginisiasi berbagai proyek pembangunan, termasuk perlebaran jalan utama menuju Minahasa Tenggara, pembangunan beberapa jembatan di wilayah tersebut, serta pembangunan jalan hingga ke kebun-kebun dan jalan lingkar Minahasa Tenggara. Upayanya untuk memajukan sektor pertanian dan perikanan serta meningkatkan distribusi komoditas dari daerah pedalaman diakui oleh masyarakat setempat.
Selain itu, James Sumendap memberikan perhatian khusus pada sektor kesehatan dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Minahasa Tenggara melalui program Universal Coverage. Ia juga dikenal karena program Dana Duka senilai 7 juta per orang, yang bertujuan untuk membantu keluarga yang mengalami kehilangan dalam mengatasi beban ekonomi selama masa berduka.
Sebagai seorang pemimpin, James Sumendap menunjukkan keberpihakan terhadap rakyatnya, menggunakan hak diskresi sebagai kepala daerah untuk kepentingan masyarakat. (junaidi amra)