Keberadaan PT GDP Ditolak Warga Lolayan

Abdul Nasir Ganggai
Abdul Nasir Ganggai

BERITATOTABUAN.COM, BOLMONG – Kehadiran PT Gunung Damavan Persada (GDP) di Kecamatan Lolayan terus mendapat tantangan warga. Pasalnya, keberadaan perusahaan tambang tersebut dinilai akan menggusur, dan menghilangakan mata pencaharian warga setempat.

Kepada sejumlah wartawan, aktivis asal Lolayan Abdul Nasir Ganggai mengatakan kalau pihaknya bersama dengan warga menolak PT. GDP. “Kami dengan tegas menolak kehadiran PT Gunung Damavan Persada untuk melakukan kegiatan eksploitasi di wilayah pertambangan yang ada di desa kami,” tegas Nasir,

Lanjutnya, pertambangan yang ada di wilayah Tanoyan, hanya diperuntukan untuk masyarakat, bukan kepada pihak investor, apalagi dengan menggunakan peralatan canggih.

“Pihak KUD Perintis harus bertanggungjawab terhadap hal ini, mereka telah berani mengorbankan mata pencaharian masyarakat di wilayah pertambangan ,dengan membuat kesepakatan tanpa diketahui masyarakat. Mereka telah bermain mata dengan pihak perusahaan,” tambahnya lagi,

Diketahui, pada awal tahun 2013 lalu, ribuan masyarakat desa Tanoyan Utara dan Desa Tanoyan Selatan, juga menolak masuknya perusahaan tambang, PT Arafura Mandiri Semangat (AMS), mereka berhasil mengusir PT AMS dengan melakukan aksi besar-besaran, menduduki gedung DPRD Bolmong dan Kantor Bupati yang ada di Lolak.

“Jika pemerintah paksakan, maka kami akan lakukan aksi besar-besaran menolak PT Gunung Damavan Persada menguasai pertambangan yang saat ini menjadi mata pencaharian masyarakat,” tegas Nasir

Sebelumnya, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Hulu Ongkag, Jasman Tonggi, juga menegaskan penolakanya.

“Kita berkomitmen tetap menolak, apalagi dengan menggunakan model pertambangan dengan open pit. Aliansi dengan tegas menolak,” kata Jasman yang juga Kepala Desa Tanoyan Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.