Kisah Pilu Anak Korban Bencana Tsunami Aceh Yang Jadi Korban Traficking

Bagikan Artikel Ini:
Salah satu wanita berjilbab saat mengenang tragedi bencana Tsunami Aceh

Salah satu wanita berjilbab saat mengenang tragedi bencana Tsunami Aceh

BERITATOTABUAN.COM, ACEH  – ‘Sudah jatuh tertimpa tangga pula’, begitu mungkin pepatah yang layak disematkan terhadap Vanesa Rizkia. Betapa tidak, gadis 15 tahun ini merupakan salah satu anak korban bencana Tsunami Aceh tahun 2004 lalu. Miris nasib dirinya, ketika itu Vanesa berusia 5 tahun, dan akhirnya harus terpisah dari kedua orang tuanya akibat bencana tersebut.

Dirinya yang masih Balita saat itu, sempat dibawa oleh seseorang ke Medan, dan dirawat. Sayangnya, ketika di Medan itu, Vanesa sempat menjadi korban perdagangan manusia (trafficking), dengan usianya yang masih kecil itu dia dipaksa bekerja di Malaysia selama bertahun-tahun.
Tumbuh dewasa di negeri jiran itu, Vanesa berjuang untuk hidup dengan menjadi buruh kasar serta menjadi pembantu rumah tangga. Hal ini dikatakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah. Menurutnya, Vaneza bahkan sempat hidup seorang diri tanpa adanya keluarga.
Perlakuan kasar dikatakan Zaini kerap dialaminya. Untuknya tak kadang Vanesa kerap meminta belas kasihan tetangga.

Untunglah ada salah satu keluarga, yang menjadi majikan terakhirnya merasa iba dengan kondisi gadis itu. Mereka pun membawa Vanesa ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia.
“Kedutaan Besar RI di Malaysia belum lama ini telah memulangkan seorang anak Vanesa Rizkia berusia 15 tahun, yang tidak lain merupakan korban tsunami aceh,” ujar Zaini.

Syukurlah, dalam peringatan 10 tahun bencana tsunami aceh kali ini, Vanesa bisa menginjakkan kakinya di kampung halamannya. (rol/jun)

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.