BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Kordinator Wilayah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Bolmong Raya, Adrianus Mokoginta SE meminta agar warga tidak terprovokasi soal demo aliansi Makapetor beberapa waktu lalu terkait dengan keberadaan Masjid Alkhariyah di Eks Kampung Texas Manado. “Saya sudah melakukan komunikasi dengan beberapa massa yang ikut demo waktu itu. Mereka menjelaskan kalau tuntutan mereka untuk membongkar Masjid Alkhariyah tersebut tidak benar,” ucap Adrianus.
Dirinya mengatakan, kalau dari informasi yang didapat bahwa Demo Aliansi Makapetor tersebut hanya untuk meminta Pemkot Manado, agar segera merealiasikan wilayah eks Kampung Texas tersebut, sebagai tempat wisata religi. “Jadi mereka melakukan unjuk rasa damai dengan tujuan meminta Pemkot segera membangun rumah ibadah lain di tempat itu. Dimana, lokasi itu sendiri terinformasi memang sudah direncanakan untuk dijadikan tempat wisata religius,” tambahnya.
Adrianus pun menghimbau agar warga muslim di Sulawesi Utara tidak terprovokasi soal adanya isu yang menyebut kalau demo tersebut menuntut pembongkaran Masjid Alkhariyah. “Sebaiknya di cek dan ricek terlebih dahulu. Sebab ini menyangkut kerukunan antar umat beragama yang sudah sejak lama tercipta di Sulut,” tambahnya.
Adrianus yang juga merupakan Kordinator Satkorcab Banser Kotamobagu itu juga menghimbau para tokoh agama yang ada di Sulut segera bisa bertemu untuk menyelesaikan isu yang sempat beredar tersebut. “Ini demi keharmonisan para pemeluk Agama di Sulut yang selama ini sangat terkenal dengan kerukunan antar umat beragamanya,” tutupnya.
Disisi lain, dari informasi yang dihimpun beritatotabuan.com, demo Aliansi Makapetor tersebut memang menuntut pemerintah agar bisa segera membangun rumah ibadah lain di lokasi eks kampung texas tersebut. Dimana, sebelum melakukan unjuk rasa para pendemo ini, dari situs media online yang didapat yakni http://www.identitasnews.com/2016/10/utusan-demo-aliansi-makapetor-disambut.html sempat melakukan pertemuan dengan Walikota Manado. Dimana, dalam pertemuan tersebut mereka mengungkapkan kalau unjuk rasa tersebut tidak lain hanyalah untuk memastikan komitmen pemerintah terkait dengan rencana akan dijadikannya tempat itu sebagai salah satu lokasi wisata religius. (mg1/jun)
