Kotamobagu Ikut Serta Catat Rekor MURI Dalam Pelayanan KB Nasional

 

Catat Rekor MURI
Kepala Dinas PP dan KB Kotamobagu saat menerima penghargaan dari Kepala BKKBN Perwakilan Sulut

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Program pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Kota Kotamobagu, meraih peringkat kedua di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, dalam amatan BKKBN Pusat. Ini menyusul keikutsertaan Kota Kotamobagu, dalam pencatatan rekor MURI untuk pelayanan KB sejuta akseptor, dimana Kotamobagu sendiri menerima piagam penghargaan yang diberikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Pusat, lewat Kepala BKKBN Perwakilan Sulawesi Utara Ir Diano Tandaju MEng, dan diterima langsung oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Kotamobagu Aljufri Ngandu di Peninsula Hotel Manado, Selasa (08/09/2020) pagi tadi.
“Ini merupakan penghargaan dalam program Pelayanan KB serentak sejuta akseptor, dan diselenggarakan dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati tiap tanggal 29 Juni,” ungkap Tandaju.
Dirinya juga menambahkan, program pelayanan KB sejuta akseptor tersebut, yang digulir serentak pada bulan Juni lalu di seluruh Indonesia, sejak pukul 08.00 – 15.00 WITA, telah masuk dalam pencatatan rekor MURI dengan target layanan sebanyak 1.373.902. ” Program ini adalah upaya BKKBN di tengah pendemi covid-19, yang ikut memengaruhi kunjungan warga di fasilitas kesehatan. Dimana, fenomena itu juga ikut mempengaruhi jumlah peserta KB untuk memasang alat KB di fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PP dan KB Kotamobagu Aljufri Ngandu menambahkan, untuk Kotamobagu sendiri pelayanan KB sejuta Akseptor dilakukan dengan beberapa program, dimana selain pelayanan lewat fasilitas kesehatan seperi Puskesmas, Rumah Sakit san Praktek Mandiri Bidan, juga dilakukan dengan kunjungan rumah lewat pelayanan KB keliling. “Prinsipnya, selama program itu berlangsung saat pendemi, maka para tenaga kesehatan juga tetap mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker, sampai baju hazmat sebagai alat pelindung diri, saat mereka melakukan tugasnya,” imbuh Aljufri. (mg1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.