BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Wacana golongan putih (golput) atau tidak memilih pada pemilihan gubernur (pilgub) Sulawesi Utara Tahun 2015, mendapat tanggapan dari KPU Kotamobagu.
Menurut Iwan Manoppo, Komisioner KPU Kotamobagu yang membidangi sosialisasi dan SDM, memilih atau tidak memilih dalam sebuah pesta demokrasi itu adalah hak seseorang, namun mengajak atau mempengaruhi orang untuk tidak memilih itu sangat tidak baik dan tidak mendidik.
“Karena itu KPU mengajak warga Kotamobagu untuk tidak golput pada Pilgub Sulut mendatang. Sayang kan suara kita yang dilindungi konstitusi Undang-undang lima tahun sekali, tidak digunakan,” kata Iwan di ruang kerjanya, Selasa (04/08/2015).
Iwan mengakui bahwa Undang-undang memang tidak menegaskan sanksi bagi para golput dalam pelaksanaan pilkada serentak kali ini.
“Namun mengajak atau menghalang-halangi orang untuk tidak memilih, itu sangat-sangat tidak diperkenankan di alam demokrasi sekarang ini,” tambahnya.
Komisioner berlatar akademisi itu menyatakan dirinya sangat menghargai sikap serta solidaritas warga Kotamobagu yang merupakan bagian dari BMR, terkait tidak diakomodirnya perwakilan Bolaang Mongondow Raya (BMR) sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur Sulut oleh partai politik.
“Tapi tidak semuanya benar juga. Kita harusnya introspeksi diri juga mengapa hal itu bisa terjadi?,” tuturnya.
Kalau mau jujur, dikatakan Iwan jika memang warga BMR punya kader dengan SDM yang bagus, mengapa tidak dari awal kita coba masuk dan mencalonkan diri dalam Pilgub Sulut melalui jalur perseorangan?
“UU sudah memberikan kebebasan bagi siapa pun, termasuk warga BMR, untuk maju lewat perseorangan atau independen, tidak perlu lagi lewat partai politik. Malah kalau lewat perseorang bisa lebih leluasa,” paparnya. (jun)
