Yogyakarta, BT – Organisasi kedaerahan yang kini telah memiliki cabang hampir di seluruh daerah yang ada di Indonesia, dalam hal ini Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow (KPMIBM), Selasa (23/12/2014) lalu, mengumpulkan para mahasiswa asal Bolaang Mongondow Raya (BMR) yang ada di Yogyakarta. Tujuan pengumpulan para mahasiswa asal BMR itu, untuk dilakukannya, pelatihan kepemimpinan Orientasi Kader Bogani (OKB). Acara dengan tajuk ‘Be a Leader for All’ ini, dari amatan beritatotabuan.com, berhasil mengumpulkan sekitar 36 orang mahasiwa di daerah itu.
Adapun hajatan yang digelar KPMIBM Cabang Yogyakarta itu digelar di dua tempat, yaitu Asrama Bogani dan di Dolan Deso, Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulonprogo.
“Kegiatan OKB XVII ini diikuti oleh 36 peserta dan diselenggarakan selama 3 hari. Dimana hari pertama di selenggarakan di asrama bogani dan dilanjutkan di Dolandeso Kalibawang ” ujar Unggul Tri Wardana selaku Ketua Panitia dalam acara itu.
Kegiatan ini dikatakan Unggul, bertujuan untuk membangun kader yang mampu menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan lingkungan serta dapat berkontribusi produktif terhadap KPMIBM dan BMR.
“Sehingga ketika kembali ke daerah mereka bisa memberikan kontribusi positif bagi wilayah Bolaang Mongondow Raya. Selain itu, selama disini pun para mahasiswa ini diharap dapat ikut membesarkan organisasi ini, sehingga lebih maju kedepan,” jelasnya.
Sementara itu, Galih Saputra Mokoagow selaku Ketua Umum KPMIBM Yogyakarta mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan mereka untuk menjaring pelajar asal BMR yang melanjutkan studi di Yogyakarta.
“Kegiatan ini sebagai pintu masuk para mahasiswa baru asal BMR, untuk berkumpul bersama keluarga se daerah yang sama-sama menempuh pendidikan di Jogja, sehingga bisa lebih mengembangkan diri bersama-sama,” imbuh Mokoagow.
Disisi lain, Agria Ali Muhammad salah satu peserta OKB bersyukur dapat mengikuti kegiatan itu,. Menurutnya, dalam kegiatan itu lebih banyak menggali tentang budaya Bolaang Mongondow, sehingga mereka pun tak akan lupa dengan tanah kelahirannya.
“OKB merupakan jalan bagi kami untuk lebih mengenal budaya daerah, selain itu dapat menjadi sarana kami untuk mengaktualisasikan pemikiran kami serta menjadi ajang silahturami
dengan teman-teman yang sama-sama sementara berjuang untuk menyelsaikan studi di yogyakarta,” tutur Agria. (angga rasid/jun)