Lantamal VIII Manado Ungkap 3 Langkah Bantu Sukseskan Pilkada 2024 di Sulut

Assisten Intelijen Danlantamal VIII Manado Florendo Jacobus saat menjadi Narasumber di Kegiatan penyuluhan produk hukum KPU Sulut, Jumat (16/8/2024)
Assisten Intelijen Danlantamal VIII Manado Florendo Jacobus saat menjadi Narasumber di Kegiatan penyuluhan produk hukum KPU Sulut, Jumat (16/8/2024).

 

MANADO, BERITATOTABUAN.COM – Lantamal VIII Manado ungkap langkah yang akan diambil untuk bantu sukseskan Pilkada 2024 di Sulawesi Utara (Sulut). Langkah tersebut, untuk mengantisipasi kerawanan masalah yang akan terjadi saat tahapan Pilkada berlangsung.

 

Assisten Intelijen Danlantamal VIII Manado Florendo Jacobus mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan langkah untuk membantu menyukseskan Pilkada 2024. Langkah pertama menurutnya, pentingnya koordinasi antar lembaga.

 

“Melakukan koordinasi dengan penyelenggara Pemilu (KPU dan Bawaslu) dan Gakumdu untuk memastikan kelancaran dan integritas proses Pemilu,” ujarnya, saat menjadi salah satu narasumber dikegiatan Penyuluhan Produk Hukum yang digelar KPU Sulut di Luwansa Manado Hotel, Jumat (16/8/2024).

 

Menurut Florendo, cara ke-2 dengan mengumpulkan informasi penting terkait isu-isu aktual, terkhusus yang berpotensi menimbulkan kegaduhan dimasyarakat. Cara tersebut ditempuh pihaknya, dengan bersinergis bersama jajaran mengumpulkan informasi.

 

“Meningkatkan sinergis jajaran Apintel guna sharing informasi terkait perkembangan dinamika politik serta isu-isu aktual yang berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok kepentingan diwilayahnya Sulut untuk mendeskritkan Presiden Jokowi,” terangnya.

 

Cara ke-3 dijabarkan Florendo, dengan melakukan menggalang tokoh masyarakat dan tokoh agama. Hal itu, untuk mencegah aksi provokasi dari sekelompok orang yang berdampak pada kecurigaan mendukung dan tidak mendukung salah satu Paslon.

 

Florendo mencontohkan tentang insiden bentrokan aparat TNI dengan Kelompok iring-iringan jenazah. Ujungnya, berdampak pada kecurigaan masyarakat terhadap TNI membela salah satu Paslon, pada faktanya TNI hanya mengamankan agar masyarakat lain tidak terprovokasi dengan knalpot racing atau brong.

 

“(Agar) Tidak terprovokasi atas isu negatif. (Contohnya) terkait bentrok antara rombongan iringan jenazah Anggota TNI dan menyarankan melakukan razia knalpot racing/brong,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.