LDKO SMK 23 Maret Diwarnai Kerasukan Massal

Kegiatan LDKO SMK 23 Maret, sempat diwarnai kerasukan massal.
Kegiatan LDKO SMK 23 Maret, sempat diwarnai kerasukan massal.

Kotamobagu, BT – Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Osis (LDKO) di SMK 23 Maret Kotamobagu, sempat kacau. Hal ini menyusul dengan kejadian puluhan peserta yang mengikuti acara tersebut, mengalami kerasukan. Pantauan beritatotabuan.com, kejadian tersebut terjadi Sabtu (23/08/2014) sekitar pukul 19.00 wita. Puluhan peserta LDKO tersebut secara tiba-tiba langsung berteriak histeris di ruangan penerimaan materi yang terletak di lantai II gedung SMK 23 Maret Kotamobagu. Pelak saja, hal ini langsung diseriusi oleh panitia kegiatan tersebut beserta dengan guru pembimbing, dengan memindahkan para siswa ke ruangan guru.

“Kami sengaja memindahkan mereka, agar lebih terkontrol dan lebih aman, sehingga proses penanganannya pun akan lebih efektif dan mudah,” ujar Mashuri Podomi MPd, selaku Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan di SMK 23 Maret Kotamobagu.

Dikatakan Mashuri, kejadian kerasukan seperti itu sudah biasa terjadi setiap kegiatan LDKO dilakukan.

“Namun untuk tahun ini jumlah peserta yang kerasukan bertambah. Meski demikian hal ini sudah biasa kita tangani,” tambahnya.

Mashuri juga mengatakan kalau saat kejadian tersebut, sempat ada orang tua siswa yang melihatnya, sehingga ingin menarik kembali anak mereka untuk pulang dan tidak melanjutkan kegiatan tersebut.

“Namun setelah kami jelaskan ke orang tua, mereka akhirnya memaklumi. Tapi ada juga 2 peserta yang terpaksa kami pulangkan,” paparnya.

Disisi lain, ketua panitia kegiatan tersebut, Zulfiki Lamusu mengatakan kalau, kejadian kerasukan itu sudah dirasakan para peserta semenjak siang.

“Ada yang badannya tiba-tiba terasa kaku dan mengingil, dan juga sampai muntah-muntah,” imbuh Zulkifli.

HIngga berita ini diturunkan kegiatan LDKO di SMK 23 Maret terus dilanjutkan. Hal ini menyusul telah ditanganinya persoalan kerasukan tersebut oleh panitia maupun tenaga pembimbing dalam hal ini guru yang ikut mengawasi kegiatan itu. (vicky mokodompit/junaidi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.