Pansus LKPJ Temukan Sejumlah Masalah Serius di TPA Poyowa Kecil, Kapasitas Hampir Penuh

BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Kota Kotamobagu menemukan sejumlah fakta penting saat melakukan kunjungan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Desa Poyowa Kecil, Kecamatan Kotamobagu Selatan, pada Sabtu, 17 Mei 2025.

Salah satu temuan utama adalah kapasitas TPA yang nyaris penuh. Berdasarkan pantauan Pansus, TPA diperkirakan hanya mampu menampung sampah hingga tahun 2026.

“Setiap hari, volume sampah yang masuk ke TPA mencapai 60 hingga 70 ton. Dengan keterbatasan lahan dan armada yang tak optimal, persoalan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir semakin kompleks,” ungkap Shandry Anugerah Hasanuddin, Anggota Pansus sekaligus Sekretaris Komisi I DPRD Kota Kotamobagu.

Fakta lainnya, sistem pengelolaan sampah dengan metode sanitary landfill sudah tak lagi berfungsi. Akibatnya, pengelolaan kini hanya mengandalkan metode open dumping yang dinilai tidak ramah lingkungan dan berisiko terhadap kesehatan masyarakat.

“Persoalan ini sangat serius. Sampah bukan hanya soal estetika kota, tapi juga menyangkut kesehatan, kelestarian lingkungan, dan masa depan generasi mendatang,” tegas Shandry.

Ia pun mendorong agar Pemerintah Kota, DPRD, serta seluruh pemangku kepentingan bergerak cepat mencari solusi yang tepat dan berkelanjutan.

“Mari bersama mengambil bagian dalam pengendalian produksi sampah. Mulai dari mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, membuat lubang biopori, komposter, hingga mendaur ulang sampah bernilai ekonomi,” ajaknya.

Berikut data produksi sampah yang masuk ke TPA Poyowa Kecil dari tahun 2017 hingga 2020:

  • 2017: 15 juta ton
  • 2018: 16 juta ton
  • 2019: 17 juta ton
  • 2020: 22 juta ton

Data ini menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, menandakan perlunya langkah serius dan terukur dalam menangani persoalan persampahan di Kota Kotamobagu.

Postingan Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses