Sofyan Basir, Mantan Bankir Yang Kini Jadi Dirut PLN

Direktur PLN Sofyan Basir
Direktur PLN Sofyan Basir

Keluhan banyak warga di Indonesia terkait krisis listrik yang belakangan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, bakalan diambil alih penuh oleh Sofyan Basir. Ini setelah dirinya ditunjuk dan diangkat sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Listrik Negara (PLN) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno Selasa (23/12/2014) siang tadi. Lantas, siapa sebenarnya sosok Sofyan Basir. Pasalnya, sebelum menjabat sebagai pimpinan tertinggi di perusahaan listrik milik Negara itu, Sofyan dahulunya dikenal sebagai seorang pegiat dunia perbankan (Bankir). Bahkan, dirinya sempat diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah saru perusahaan perbankan milik Negara juga.

Dari sekelumit informasi yang berhasil didapat beritatotabuan.com, lewat berbagai sumber di media online nasional, ini sosok Sofyan Basir secara garis besar.

Sofyan Basir mengawali karir dirinya dalam dunia perbankandi Bank Duta pada tahun 1981. Bergiat pada perusahaan itu selama 4 tahun, di tahun 1985 1985 dirinya bergabung dengan Bank Bukopin dan menduduki beberapa posisi i manajerial di perusahaan itu, diantaranya sebagai Direktur Komersial, Group Head Line of Business, dan Pimpinan Cabang di beberapa kota besar Indonesia.

Malang melintang dalam Bank Bukopin sekitar 20 tahun, di tahun 2005 Sofyan lantas hijrah ke BRI dan menjadi salah satu pimpinan di dalamnya.

Dalam ‘tangan dingin’ Sofyan Bank ber plat merah yang awalnya identic dengan Bank Pasar dan Desa itu, secara tiba-tiba melejit dan menjadi sebuah Bank Modern yang siap bersaing dengan perusahaan perbankan lainnya.

Selama di BRI, Sofyan kerap membuar keputusan strategis, dimana hal ini cukup berdampak baik terhadap kinerja dari BRI.

Dengan berbagai keputusannya itu, Sofyan mampu mampu mengubah BRI menjadi bank yang mampu bersaing dengan bank-bank nasional bahkan internasional. BRI berhasil menjadi sejajar dengan berbagai Bank lainnya yang ada di Indonesia. Berkat semangat dan kegigihannya juga, berbagai penghargaan telah diberikan kepada dirinya dan juga BRI sebagai bank terbaik.

Menurutnya, sejak lama BRI sudah menguasai pangsa pasar hingga ke pedesaan. Seiring persaingan ketat di sektor perbankan, pedesaan tidak lagi menjadi monopoli BRI. Lantaran hal tersebut, Sofyan tergerak hatinya untuk memperluas jangkauan di perkotaan.

Dibalik segala prestasi yang diraihnya, alumni STAK Trisakti tahun 1980 itu ternyata memiliki kepribadian yang sederhana. Sifat dirinya maupun filosofi perusahaan yang selalu mendekatkan diri dengan wong cilik ternyata berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari Sofyan, misalnya dalam hal gaya berpakaian yang sangat sederhana.

Biasanya Sofyan mengenakan baju batik, jas, atau kemeja plus dasi yang bergaya konservatif atau menyesuaikannya dengan pertemuan yang akan dikunjungi.

Tren gadget yang terus berkembang juga tidak membuat Sofyan tergiur untuk gonta-ganti telepon seluler (ponsel) layaknya bankir-bankir lain. Dia masih mempertahankan ponsel lawasnya.

Tidak hanya itu, saat melakukan kunjungan ke daerah, dia juga tak pilih-pilih hotel. Dia tidak mempermasalahkan apakah hotel tersebut berkelas atau tidak. Yang penting, dia dapat mengunjungi karyawan hingga pelosok. (mdc/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.