Manado, BT – Rencana pemerintah pusat untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), terus mendapatkan penolakan dari berbagai elemen mahasiswa, setelah sebelumnya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), menggelar aksi demonstrasi menolak rencana kenaikan BBM itu, kini Rabu (12/11/2014) pagi tadi, giliran puluhan aktifis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), yang melakukan kegiatan serupa.
Berawal dari patung pahlawan Wolter Monginsidi di Jalan Piere Tendean buolevar Manado, puluhan aktifis itu, berjalan kaki, dan berorasi menyampaikan keprihatinan mereka, atas rencana kenaikan BBM itu.
Dalam aksi itu, puluhan aktifis tersebut masuk ke Kantor DPRD Sulut, untuk menyampaikan aspirasi mereka. Amatan beritatotabuan.com, kedatangan mereka disambut baik oleh sejumlah legislator dalam hal ini, Hanny Pajouw, Ferdinand Mangumbahang, dan Yusuf Hamim.
“Rencana pemerintah untuk menaikkan BBM dengan alasan menekan biaya APBN sangat tidak tepat, ujar Faizal Muchtar selaku kordinastor lapangan dalam aksi itu.
Dikatakan olehnya, penghematan BBM itu sebenarnya dalam dilakukan dengan menekan biaya perjalanan dinas para pejabat.
“Pejabat saat ini sudah dimanjakan dengan berbagai fasilitas. Seandainya biaya fasilitas bagi mereka dikurangi, tentu akan bisa menekan APBN,” tukasnya.
Bahkan, menurut mereka dampak kenaikan BBM itu akan sangat besar, salah satunya adalah pertumbuhan angka kemiskinan di Indonesia.
“Dalam kajian kami jika BBM dinaikkan saat ini, maka akan menyumbang 4,8 jiwa penduduk miskin yang baru,” ketusnya.
Menariknya, tiga legislator yang menyambut kedatangan para demonstran ini, terlihat menyambut positif, dan mendukung langkah para aktifis itu, menolak kenaikan BBM. Itu dibuktikan dengan dipakainya ikat tali dari LMND sebagai simbol ikut menolak kenaikan BBM. Selain itu, para legislator itu pun ikut menanda tangani sebuah baliho sebagai janji para legislator ini untuk menindak lanjuti aspirasi yang disampaikan para mahasiswa ini.(rafsan damopolii/jun)