Tukang Sapu Juga Pahlawan

Djahlan Agustina, salah satu petugas kebersihan Kotamobagu, bersama suaminya.
Djahlan Agustina, salah satu petugas kebersihan Kotamobagu, bersama suaminya.

Kotamobagu, BT – Gelar pahlawan yang biasanya akan teringat dengan jelas dalam ingatan, saat momentum peringatan detik-detik proklamasi, pada hakikatnya, bukan hanya milik para pendahulu, yang telah memperjuangkan dan merebut kemerdekaan 69 tahun lalu.  Sebab, mereka yang saat ini tengah berkarya dan mengemban amanat dalam mengisi kemerdekaan dengan hal-hal postif pun, hakikatnya tidak terlepas dari gelar itu.
Seperti banyaknya petugas kebersihan, atau lebih dikenal dengan tukang sapu, yang kerap terlihat saat pagi dan sore hari di sejumlah ruas jalan yang ada di Kotambagu. Kehadiran puluhan petugas kebersihan itu, tidak dapat dipungkiri telah memberikan kontribusi positif dalam keindahan wajah Kota Kotamobagu.
Lihat saja aktifitas   Djahlan Agustina, selaku salah satu petugas kebersihan, yang telah menjalankan tugasnya sekitar 16 tahun belakangan. Usai peringatan detik-detik proklamasi yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, Minggu (17/08/2014) pagi tadi, dirinya bersama suami langsung bergegas melanjutkan tugas mereka, membersihkan sampah di setiap sudut Kota Kotamobagu.
“Kami memang berhenti sejenak untuk ikut memperingati detik-detik proklamasi,” ujar Djahlan, saat diwawancarai awak beritatotabuan.com,.
Makna kemerdekaan tahun ini, dikatakan Djahlan cukup dirasakan olehnya bersama keluarga. Sebab, tugas yang telah diembannya puluhan tahun tersebut, ternyata ikut membantu ekonomi keluarganya.
“Sebab kerja yang dilakukan dengan ikhlas pasti akan mendatangkan rejeki yang cukup,” tambahnya.
Saat ditanya apakah dirinya tidak merasa minder dengan profesi sebagai petugas kebersihan, Djahlan mengucap tegas.
“Pahlawan indonesia bukan hanya mereka yang telah gugur,  tapi kami selaku petugas kebersihan pun merupakan bagian dari pahlawan itu, sebab bisa mengisinya kemerdekaan dengan memberikan kontribusi positif terhadap daerah dan masyarakat,” kuncinya. (supriadi/Junaidi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.