Walikota Diminta Buat MoU Dengan Pedagang

Dalam sosialisasi menjelang relokasi pasar 23 Maret, pedagang meminta Walikota berdikusi dan membuat nota kesepahaman dengan mereka.
Dalam sosialisasi menjelang relokasi pasar 23 Maret, pedagang meminta Walikota berdikusi dan membuat nota kesepahaman dengan mereka.

Kotamobagu, BT – Pedagang di Pasar 23 Maret Kotamobagu meminta kepada Walikota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara turun langsung bertemu dengan mereka.  Hal tersebut bertujuan untuk berdiskusi soal rencana relokasi para pedagang itu ke 2 pasar yang lain, yakni di Pasar Genggulang dan Pasar Poyowa Kecil.

“Kami minta walikota bisa turun langsung ke pasar ini dan berdiskusi bersama para pedagang,” ujar Sofian Bede, selaku perwakilan pedagang disela-sela sosialisasi yang digelar Pemkot Kotamobagu, Kamis (04/09/2014) pagi tadi.

Sofian juga mengatakan, dalam diskusi bersama Walikota nanti, para pedagang akan meminta penandatangan Memorandum Of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman, terkait dengan relokasi itu. “Ada pun inti dari isi MoU tersebut, mengenai kesepakatan antara pihak pemerintah dan pedagang yang akan di relokasi, apabila pembangunan pasar yang ada di pasar 23 maret sudah selesai mereka akan di kembalikan lagi di pasar ini,” tambah Sofian seraya menegaskan, kalau para pedagang tidak ingin menandatangni MoU tersebut jika tidak dihadiri langsung oleh Walikota.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindutrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal Disperindagkop-PM) Kotamobagu, Herman Joseph Aray SIP, menyatakan kalau pihaknya akan mencoba menyanggupi permintaan pedagang itu, dengan mengagendakan pertemuan antara Walikota dan Pedagang.

“Kalau tidak ada halangan, pecan depan kami akan menjadwalkan pertemuan antara pedagang dan Walikota,” tukas Herman.

Herman pun berharap kepada para pedagang, untuk bisa akomodatif dalam program relokasi yang akan digelar mereka, dalam wakgtu dekat.

“Yang penting saudara-saudara sekalian setuju dulu untuk dipindahkan. Sebab, perencanaan kali ini sudah lebih matang,” imbaunya. (awi manggopa/junaidi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.