Warga Buyat Tolak PT BPR

Ilustrasi aktifitas perusahaan tambang

Ilustrasi aktifitas perusahaan tambang

Boltim, BT – Keberadaan dan aktifitas PT Boltim Primanusa Resources (BPR) selaku perusahaan tambang emas di daerah itu, mendapatkan penolakan dari sejumlah warga di kawasan lingkar tambang, diantaranya warga Desa Buyat kecamatan Kotabunan.
Pasalnya, aktivitas pertambangan dari perusahaan itu, di areal yang dikenal dengan Gunung Garini, diduga telah mencemari lingkungan.
Ada pun bentuk penolakkan warga ini dibuktikan dengan pembubuhan tanda tangan oleh sekitar 600 warga.

“Sebagian besar warga terus menolak PT BPR beroperasi di lokasi garini,” ungkap Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Buyat, Rajunan Ude, kepada sejumlah wartawan.
Lanjut Rajunan, sejauh ini
warga hanya melakukan upaya penolakkan secara persuasif. Dia berharap,
pemerintah daerah terutama dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim, dapat menindaklanjuti aspirasi dari warga tersebut. “Warga berharap para anggota dewan dapat menseriusi keluhan warga ini, dan secepatnya menghentikan segala kegiatan dari perusahaan itu” harapnya.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Boltim Priyamos SH, mengatakan pihaknya telah membentuk tim untuk memantau langsung bentuk pencemaran lingkungan disekitar lokasi PT BPR tersebut, katanya sudah ada indikasi kerusakan dan pencemaran oleh perusahaan tersebut.
“Kita akan audit lingkungan untuk melihat kadar kerusakan lingkungan
yang terjadi di sana,” ungkap Priyamos.
Terpisah pihak PT BPR saat konfirmasi via selular, melalui humas, Rivo Sandehang menampik jika banyak warga yang
menolak perusahan tersebut. Menurutnya, sebagian warga menginginkan perusahan itu beroperasi karena direkrut sebagai karyawan.
Ia menjelaskan, tahun depan ditargetkan PT BPR sudah mendapatkan ijin
eksploitasi sehingga mereka sudah mulus melakukan penambangan emas digunung Garini. “Untuk sekarang kita hanya eksplorasi. Itu sesuai ijin
kita,” jelasnya kepada beberapa awak media. (tr/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.