BERITATOTABUAN.COM, JAKARTA – Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah, untuk menelusuri jejak keberadaan pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang saat menuju Singapura dari bandara Djuanda Surabaya. Bahkan, kapal berteknologi tinggi milik BPPT diturunkan untuk menelusuri jejak pesawat naas itu. Info yang diperoleh kapal bernama Baruna Jaya IV itu, telah dilengkapi dengan
multi beam echo sounder dan side scann sonar. Dimana, dengan teknologi itu, kapal tersebut mampu melacak hingga ke dasar laut.
“Kapal sudah berangkat dari Pelabuhan Bojonegara Banten menuju Bangka,” ujar Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo, Minggu (28/12/2014).
Dikatakan Soesilo, Baruna Jaya IV telah memiliki pengalaman beberapa kali, menemukan pesawat yang hilang dan mengalami kecelakaan. Dinataranya adalah pesawat Adam Air yang akhirnya ditemukan di Selat Makassar pada tahun 2007 silam.
“Selain itu ada juga KM Gurita yang tenggelam tahun 1996 di Sabang, dan Kapal Bahuga Jaya yang tenggelam di dasar laut Selat Sunda, ditemukan oleh Baruna Jaya,” tambahnya.
Selain itu, dikatakan Soesilo teknologi yang dimiliki oleh kapal tersebut, adalah Beakon yang mampu melacak signal ‘kotak hitam’ milik setiap pesawat.
“Kapal ini mampu membuat pemetaan dasar laut, jadi kita bisa mengetahui kondisi dalam laut itu seperti apa,” tutupnya. (rol)