dr Zen Wumu Sebut Learning ESQ Salah Satu Jawaban Kelola Bonus Demografi

Bagikan Artikel Ini:

Manado, beritatotabuan.com – Penggiat Learning ESQ, dr. H Zainuddin Wumu , SpB. Finacs mengatakan akan terus konsisten membangun karakter leadership berbasis spritual pada generasi muda. Hal itu ia lakukan dalam rangka mengelola bonus demografi bangsa Indonesia.

Sebagaimana dilansir Katadata.co.id Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri merilis jumlah penduduk Indonesia yang telah mencapai 275,36 juta jiwa pada Juni 2022.

Dengan pembagian, ada 190,83 juta jiwa (69,3%) penduduk Indonesia yang masuk kategori usia produktif (15-64 tahun). Terdapat pula 84,53 juta jiwa (30,7%) penduduk yang masuk kategori usia tidak produktif.

84,53 juta ini dibagi 67,16 juta jiwa (24,39%) penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan sebanyak 17,38 juta jiwa (6,31%) merupakan kelompok usia sudah tidak produktif (65 tahun ke atas).

Hal itulah yang membuat alumni Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ini terus konsisten membangun jiwa leadership di kalangan pelajar lewat kegiatan yang berkolaborasi dengan organisasi pelajar yakni Badan Tadzkir Akbar (BTA) Sulawesi Utara (Sulut).

“Kalau tidak kita kelola dengan baik maka akan menjadi bencana kedepan, karena remaja ini akan menjadi penerus dan penggerak kedepan, “ ungkap dr. Zen sapaan akrabnya.

Di sela-sela kesibukanya memfasilitasi kegiatan BTA dengan takjub pemuda Bawa Perubahan (Baper) di Kota Manado yang diikuti ratusan pelajar menjelaskan jika bonus demografi harus benar-benar diperhatikan.

“Jika ini terkelolah dengan baik maka akan melahirkan effek yang luar biasa, yang dimana era anak muda yang matang secara karakter dan kuat secara spritual akan menjadi roda penggerak perekonomian serta sektor lainnya, “ terangnya.

Menurut dr Zen pembangunan karakter leadership berbasis spritual harus dilakukan secara “continue” Atau secara berkelanjutan agar effek dari training yang dilakukan bisa masif di kalangan pemuda. Maka dengan banyaknya kegiatan yang tengah digagas BTA dan akan difasilitasinya diharapakan dapat menjangkau seluruh pelajar muslim.

Terlebih, dia menjelaskan jika persoalan pelajar saat ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama sepertikasus bullying, kekerasan, pelecehan seksual, tawuran pelajar yang menandakan sektor yang perlu perhatian kusus. Selain itu juga arus teknologi dan informasi yang begitu kuat seolah pisau bermata dua dapat dimemudahkan proses perkembangan pelajaran atau menjadi ketergantungan terhadap dunia digital.

“Leadership Training Tadzkir Akbar (LTTA) Batch III sudah dilakukan pada Sabtu (08/10) kemarin, dan kedepan akan digelar Yang ke-4 di Manado lagi sebagai bentuk upaya Learning ESQ bisa menyentuh seluruh pelajar muslim bahkan semua kalangan, agar bisa melahirkan generasi yang dapat menjawab tantangan zaman, “ ungkap wakil ketua BKPRMI Sulut ini.iblz

author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.