BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Jajaran pimpinan dan staff di BRI Cabang Kota Kotamobagu, mendapatkan kritikan pedas dari para anggota DPRD Kota Kotamobagu yang ada di Komisi II. Bahkan, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dinilai telah melecehkan institusi dewan. Ini menyusul sikap BRI yang tidak memenuhi undangan dari Komisi II, guna mengklarifikasi persoalan dana pemerintah kota (pemkot) yang ada di BRI.
“BRI harus belajar menghormati institusi pemerintah dalam hal ini DPRD. Kami punya tugas yang cukup banyak. Bayangkan saja undangan jam 10 pagi sampai pukul 2 siang tida ada konfirmasi” kata Sekretaris Komisi II DPRD Kota Kotamobagu, Jusran Debby Mokolanut.
Jusran menambahkan, apa yang dilakukan pihak BRI tersebut, lari dari prinsip-prinsip manajemen pelayanan yang dianut dunia perbankan secara langsung ke publik.
“Pemerintah kotamobagu sangat komunikatif dan menjalin kerjasama yang baik dengan BRI selama ini,olehnya BRI juga seharusnya menghormati Pemkot dan DPRD,” tegas Jusran.
Senada dengan Jusran, personil Komisi II lainnya yakni Meydi Makalalag menyebutkan, dengan ketidak hadiran pihak BRI tersebut lebih memperkuat indicator adanya permainan yang dilakukan pihak BRI terkait dana pemkot.
“Rupanya isu yang berkembang selama ini di media, ada benarnya. Ini undangan resmi, apalagi ini berkaitan dengan dana pemkot yang ada di BRI. Dan kam,I anggap uini sebuah pelecehan terhadap lembaga DPRD,” tandas Meydi. (jun)
