BERITATOTABUAN.COM, SULUT -Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sulut Sandra Rondonuwu menilai kalau Pertamina masih kurang terbuka soal kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di wilayah itu.
Hal tersebut disampaikan Sandra Rondonuwu usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait soal kelangkaan BBM khususnya Solar di Sulut. “Utusan PT Pertamina yang hadir RDP tadi tidak terbuka terkait kelangkaan BBM,” tegasnya kepada wartawan.
Dalam rapat, selain PT Pertamina Komisi II juga mengundang kepolisian dan Biro Perekonomian Pemprov Sulut.
“Kami Komisi II DPRD Sulut akan mengadakan audiensi dengan Kapolda. Sebab tadi saat RDP pihak kepolisian mengungkapkan ada 22 kasus yang sementara di tangani adanya penyimpangan yang menyebabkan kelangkaan BBM,” bebernya.
Legislator dari PDIP ini juga menyampaikan, perwakilan pihak PT Pertamina yang hadir RDP tidak bisa mengambil kebijakan.
“Makanya mereka agak sulit mengungkapkan fakta-fakta yang sesungguhnya kenapa terjadi kelangkaan BBM. Namun hal ini akan tetap jadi perhatian kami untuk kita telusuri lebih jauh,” ucap Saron. (*)