BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU–Zaskia Putri Salurante namanya. Dia adalah putri kedua dari pasangan Tomi Salurante dan Sarini Mokoagow warga Desa Bilalang Satu, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu.
Keinginan kuat orang tua disambut dengan semangat oleh anaknya, mampu mengantarkan Saki menjadi atlet berprestasi.
Bagaimana tidak, puluhan kejuaraan di berbagai belahan kota dan kabupaten, bahkan tingkat nasional hingga internasional diikuti oleh Saskia hingga berhasil menyabet juara satu.
Berangkat dari hobinya dengan olahraga bela diri, Saskia perlahan-lahan namanya mulai dikenal dan melambung di berbagai kejuaraan.
Ya, hasilnya sangat memuaskan. Saskia, langanan menjadi juara memboyong piala dan penghargaan ditingkat nasional bahkan internasional.
Di usianya ke 15 tahun ini, terbilang masih sangat muda dengan prestasi gemilang, Saskia kini menjadi rebutan.
Mulai dari perusahaan, pemerintah provinsi dan sekolah di bawah berminat untuk mengontraknya.
Tidak semudah membalikan telapak tangan membentuk Saskia manjadi atlet karate tangguh.
Begitu kalimat yang terlontar dari sang sosok ayah Tomi Salurante yang dengan setia mendampinginya.
Banyak cobaan dan pengorbanan baik waktu, materi dan tenaga yang harus dikeluarkan. Ya, demi mimpi ingin mengharumkan nama Saskia.
Berawal dari keikutsertaannya pada kejuaraan O2SN, Saskia berhasil meraih juara 1 tingkat nasional.
Sayangnya, prestasi tersebut tak membuat Pemerintah Kota Kotamobagu melirik Saskia.
Berbagai macam prestasi tingkat daerah, nasional hingga internasional telah dikecap oleh anak yang kini duduk dibangku Sekolah Menegah atas (SMA) ini.
Berbagai macam suport dan doa telah diberikan oleh kedua orang tuanya.
Meskipun Tomi Salurante tak menapik memiliki serba keterbatasan dan kekurangan, Saskia mampu bersabar dan bisa menerima dengan kondisi apapun.
Maklum saja, penghasilan orang tuannya masih pas-pasan di tempatnya bekerja.
Sementara, sang ayah, masih bekerja serabutan. Selama halal dan tidak melawan hukum, ia lakukan.
Banyak cerita menyentuh dan inspiratif yang diceritakan oleh sang ayah saat mendampingi anak tercintanya.
“Yang penting bertanding dulu, kami jadi garda terdepan mensupport. Tidak mudah memang, tapi inilah kenyataan,” ujar Tomi menceritakan.
Sebagai orang asli Kota Kotamobagu, dirinya hanya merasa heran. Banyaknya pendapatan asli daerah (PAD) tidak ada kepedulian terhadap atlet berprestasi.
Sayangnya, prestasi itu malah dilirik oleh Provinsi Gorontalo, terpaksa Saskia harus pindah tempat demi menjalani pemusatan latihan dan sekolah disana.
“Padahal, anak kami sering mengharumkan nama Kota Kotamobagu, dan Kotamobagu selalu naik podium. Tapi kepedulian Kotamobagu mana, justru Gorontalo yang memakai jasanya, ” katanya heran.
Tomi pun menyayangkan, atas sikap komitmen pemerintah kota terhadap dunia olahraga khususnya karate.
“Untuk sekolah gratis saja susah, ini kebutuhan dasar. Anak kami mendapatkan beasiswa gratis justru dari Gorontalo. Bahkan menerima berbagai bonus baik dari perbankan BUMN dan swasta hingga perusahaan swasta,” bebernya.
Alhasil meski demikian, kedua orang tuanya mendapatkan hikmah besar, meski ia lebih suka Saskia membela daerah aslinya.
Terbukti, beberpa waktu lalu Saskia sudah berhasil mendapat juara satu lomba karate tingkat dunia yang diadakan di Puket, Thailand.
Dari prestasinya tersebut, banyak bonus yang ia raih, bahkan Saskia telah tercatat telah mengelilingi berbagai negara di Asia dan Eropa untuk mengikuti kejuaraan dunia karate.
Kini Saskia berhasil menjadi atlet karate peringkat 7 dunia kelas junior.
Prestasinya itu mengundang kekaguman dari seorang pengusaha muda, Michael Iqel Bibisa.
Sebagai pemerhati olahraga yang telah suskes mengorbit sejumlah atlet baik bela diri MMA, bulu tangkis dan renang.
Iqel sapaan akrabnya, yang merupakan Ketua Milenial Weny- Rendy, berharap agar Saskia mau membela tanah kelahirannya. Menurut owner TCW Grup ini, Saskia merupaka aset bangsa yang dimiliki oleh Kota Kotamobagu.
Lanjutnya, sudah sepatutnya Saskia mendapat perhatian serius dari apa yang ia capai pada dunia olahraga bela diri karate.
“Ini aset lho, sudah mengharumkan nama negara, asli orang Kota Kotamobagu yang telah go internasional. Sangat disayangkan jika Pemerintah Kotamobagu tak hadir untuk Saskia,” tukasnya. (*)