BERITATOTABUAN.COM, ASAHAN.
Sejumlah mahasiswa pengembangan masyarakat islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FDK UINSU) melakukan kunjungan lapangan ke kediaman Sudirman selaku narasumber di Dusun ll Bakung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
“Tujuan praktek lapangan ini merupakan kunjungan lapangan bagian tugas UAS mata kuliah Ekonom SDA pemanfaatan sabut kelapa,” jelas Bagas salah seorang mahasiswa FDK UINSU saat mengikuti kegiatan tersebut kepada wartawan pada beberapa waktu lalu.
Dirinya mengatakan serabut kelapa memiliki segudang manfaat seperti sebagai bahan media tanam.
Sudirman yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut menjelaskan jika sabut kelapa sering diabaikan begitu saja.
“Padahal sabut kelapa tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk tanaman. Serbuk sabut kelapa atau “Cocopeat” yang merupakan hasil samping dari usaha pengolahan serat sabut kelapa dapat menghemat penggunaan pupuk pada tanaman hingga 50 persen,” jelasnya.
Kemampuan serbuk sabut kelapa tersebut, lanjutnya, dapat menyerap dan menyimpan air 300 persen lebih dari kemampuan lahan. Selain itu,menjadikan pupuk pada tanaman tidak tergerus air pada saat penyiraman atau hanyut pada saat hujan,” ungkapnya.
Dirinya mengatakan, serabut sisa sabut kelapa yang sudah digiling di mesin dompleng disebut cocofiber bisa dimanfaatkan kembali untuk kerajinan tangan seperti pembuatan keset, pot bunga, tali tambang, sapu dari serabut.
Sementara itu, salah seorang Dosen pengampu, Ilham Mirzaya Putra, M.Si menyebutkan jika kegiatan praktikum lapangan ini masuk di mata kuliah bidang Ekonomi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat bermanfaat bagi peserta didik.
“Seperti diketahui, serabut kelapa banyak memiliki manfaat, diantaranya untuk memperkuat batang dan akar tanaman, menambah bobot atau isi buah dan biji tanaman, mencerahkan warna buah atau biji tanaman, menambah aroma harum pada buah, dan membuat rasa buah menjadi lebih manis,” ungkapnya.
Dengan pemanfaatan limbah serabut kelapa menjadi cocopeat, lanjutnya, jadi, tidak ada lagi serabut kelapa yang terbuang percuma.
“Perlu diketahui, sabut kelapa saat ini memiliki nilai jual,” ucapnya.
Mirzaya berharap kepada mahasiswa – mahasiswi UINSU yang mengikuti kegiatan praktikum tersebut diharapkan mampu pro aktif untuk mengembangkan usaha atau penelitian bidang SDA.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa seperti Annisa Faradilla, Beiby Fatharina Nst , Fitri Annisa Tanjung, Tia Alvina Nst, Pitriani, Ahmad Kelvin, M Tondi Namora, M Bagas Ansari Lubis, M Amson Nasution dan Wiltatikta Badar, Sudirman selaku narasumber serta Dosen pengampu sumber daya alam.
(DEDDY).