BERITATOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Nama Dr Jusnan Mokoginta MARS saat ini tengah muncul ke permukaan untuk digadang-gadang maju sebagai salah satu bakal calon Walikota ataupun Wakil Walikota Kotamobagu, dalam perhelatan politik daerah Kotamobagu yang rencananya akan digelar tahun 2018 mendatang.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Jusnan Mokoginta yang sebenarnya? Awak beritatotabuan.com, Kamis (23/02/2017) kemarin, bersua dengan Jusnan. Siapa sangka Birokrat muda yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolmong Utara ini, ternyata lahir dari keluarga politisi besar.
Ayah beliau Alm J.C Mokoginta merupakan mantan Ketua DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow, sekaligus pernah menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bolmong selama 13 tahun.
“Meski ayah waktu itu seorang pejabat. Beliau tidak ingin ada anak-anaknya yang memanfaatkan itu. Buktinya setelah saya menjadi dokter. Ayah saya lantas meminta saya untuk memulai karir di luar daerah dulu,” ujar Jusnan.
Dengan permintaan sang ayah seperti itu, Jusnan mengatakan usai menyelesaikan profesi dokternya, dirinya lantas mulai mengabdi di wilayah Maluku. “kalau tidak salah waktu itu sekitar tahun 1999 atau tahun 2000 saya ke Ambon dan memulai karir sebagai seorang Pegawai Tidak Tetap (PTT),” ungkapnya.
Dari situ, Jusnan lantas perlahan demi perlahan merintis karir birokrasinya. “Saya waktu itu dipesan oleh Ayah, jika ingin menolong orang yang kekurangan jangan meminta bayaran. Mungkin karena nasehat itu saya lakukan, lantas suatu saat saya diminta oleh Bupati untuk menjadi Kepala rumah sakit di pulau Namlea,” tambahnya.
Menariknya, di tahun 2009, kata Jusnan dirinya lantas menerima telepon dari Sekda Kabupaten Bolmong Timur saat itu Ir Taufiq Mokoginta. “Saya saat itu diminta untuk pulang ke Boltim dan menjadi Kepala Dinas Kesehatan disana,” paparnya.
Pulang ke Tanah Totabuan dan menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim di tahun 2009, Jusnan lantas memulai semuanya dari nol (0). “Saat itu Kabupaten Boltim baru dimekarkan. Tidak ada apa-apa disana. Namun saya bersama dengan rekan-rekan pegawai Dinkes lainnya mencoba merintis perlahan. Hasilnya, Alhamdulillah salah satu peninggalan saya adalah Puskesmas Modayag yang saat ini sudah menjadi rawat inap dan memiliki alat operasi mata,” jelasnya.
Kinerja serta kegesitan Jusnan dalam bekerja, rupanya diminati daerah tetangga yakni Kabupaten Bolmong Utara. Terbukti, di tahun 2014 dirinya diminta untuk pindah ke Bolmong Utara dan menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan disana. “Saat itu pak Depri yang masih dalam jabatannya sebagai Wakil Bupati meminta saya untuk bisa membantu membangun daerah itu. Atas restu Bupati Boltim kala itu bapak Sehan Landjar saya lantas mengajukan pindah ke Bolmut,” tuturnya.
Tangan dingin Jusnan dalam membangun sector kesehatan rupanya terus menampakkan hasil. Satu tahun bekerja sebagai Kepala Dinkes Kabupaten Bolmong Utara, daerah itu lantas berhasil menerobos dan mencuri perhatian pemerintah pusat, lewat penganugerahan serta pengakuan Bolmong sebagai Kabupaten Sehat Nasional tahun 2015. “Prinsipnya saya bekerja saja. Sebab hasil tentu tidak akan pernah mengkhianati usaha kita. Lebih dari itu, sebagai pimpinan di Dinas Kesehatan dengan ratusan pegawai, saya tidak pernah menempatkan mereka sebagai anak buah, melainkan rekan kerja. Makanya, kerja sama tersebut menghasilkan daerah Bolmut jadi Kabupaten Sehat di tahun 2015,” ulasnya.
Tidak hanya itu, dengan kerja keras Jusnan juga saat ini Bolmut cukup unggul dari sector kesehatan. Pasalnya, hampir sebagian besar Puskesmas di daerah itu saat ini telah menjadi Puskesmas Rawat Inap dengan seluruh fasilitas yang memadai dalam melaksanakan tugas melayani kesehatan masyarakat.
Lantas, bagaimana tanggapan Jusnan ketika saat ini dirinya tengah digadang-gadang untuk menjadi calon kepala daerah di Kotamobagu?. “Yang jelas jika diinginkan tentunya saya tidak akan menolak. Sebab, Kotamobagu merupakan bagian dari tanah kelahiran saya, yang juga segenap keahlian saya harus diabdikan disini,” tutupnya. (jun)