Jakarta, BT – Video kekerasan yang dilakukan seorang anak SD di Bukittingga Sumatera Barat, mendapat perhatian serius dari Mendikbud Muhammad Nuh.
Menurutny, salah satu yang dapat memperngaruhi serta membentuk jiwa kekerasan pada anak adalah tayangan Televisi (TV).
“Jika tayangan di televisi yang ditonton memperlihatkan nilai-nilai cinta dan belas kasih maka akan baik bagi pertumbuhan jiwa anak, namun kalau di tayangan-tayangan itu pun juga yang ditampilkan model-model benih-benih kekerasan, ya anak-anak akan tertular,” ujar Nuh, Selasa (14/10/2014) siang tadi, melalui salah satu situs nasional yang dilansir beritatotabuan.com,
Dikatakan mantan Rektor ITS ini, persoalan kekerasan anak harus menjadi tanggung jawab bersama.
“Jadi urusan kekerasan, bullying kan kekerasan toh, tidak bisa serta merta diserahkan kepada sekolah. Tidak bisa serta merta. Tetapi harus semuanya ikut terlibat di situ,” tegasnya.
Mencegah bullying, harus terus menerus, selama masa pendidikan anak dari dasar hingga tinggi dengan menanamkan nilai-nilai positif.
“Harus terus menerus kita upayakan pendidikan yang berbasis pada penanaman nilai-nilai cinta kasih, nilai-nilai kasih sayang, itu yang mendasarkan supaya orang itu tidak timbul kekerasan,” jelas dia.
Untuk penanaman nilai, Kurikulum 2013 sudah memuat nilai-nilai dengan menambah jam pelajaran agama juga budi pekerti. Namun hal ini juga membutuhkan pelibatan masyarakat pula.
“Berulang kali saya sampaikan, kenapa di K13 itu kita tanamkan betul mengenai sikap. Agama pun kita tambah dengan budi pekerti. Harapannya apa? Harapannya supaya nilai-nilai kemuliaan itu tertanam sejak awal. Mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi. Dan itu harus terus-menerus, tapi itu saja tidak cukup. Harus juga diajak masyarakat secara keseluruhan,” tandasnya. (dtc/btc)