Kotamobagu – Meskipun putaran uang di Kotamobagu sudah bisa dikatakan cukup besar, dalam hal ini mencapai Rp20 triliun tiap tahunnya, namun ternyata daerah itu, belum memiliki investasi yang sifatnya berskala besar. Hal ini terungkap dari pernyataan Kepala Bidang Penanaman Modal Disperindagkop-PM Kotamobagu, Donny Lapadengan, belum lama ini.
“Untuk investasi skala besar, dengan nilai sekitar Rp20 milyar, hingga kini belum ada di Kotamobagu,” ujar Donny.
Meski demikian, dirinya optimis dalam waktu dekat, penanaman modal dengan skala besar di Kotamobagu itu, dapat dicapai.
“Hotel Sutan Raja yang tengah membangun di daerah ini, bisa menjadi salah satu investasi skala besar di bidang jasa perhotelan. Mudah-mudahan dengan masuknya modal itu, dapat lebih merangsang perekonomian Kotamobagu,” ujar Donny.
Dikatakan Donny, sejauh ini Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM) yang masuk di Kotamobagu baru dalam skala kecil sampai menengah.
“Di sektor perindustrian ada PT Massindo dan Kopi Sakura, selain itu ada juga yang lain seperti pertokoan yang ada di kompleks pusat perbelanjaan di daerah ini,” tuturnya.
Soal tolak ukur besar kecilnya investasi itu, dikatakan Donny, dilihat dari besaran serta putaran uang yang dihasilkan dari investasi itu.
“Kalau Kopi Sakura dan PT Massindo, bisa dikatakan inevstasinya sudah skala menengah, sebab modal mereka saat ini yang diputar sudah sekitar Rp5 miliar, sementara pertokoan yang ada, baru dihitung skala kecil,” tukasnya.
Soal upaya pemerintah dalam rangka mendatangkan investor ke daerah itu, Donny mengatakan pihaknya tengah merancang sejumlah program yang bisa menjadi daya tarik pemilik modal, untuk menanamkan investasi mereka ke daerah itu.
“Yang paling penting untuk menarik investor tentu adalah apa yang bisa menjadi daya tarik suatu daerah. Hal ini sudah kami pikirkan, dan tengah kami susun dalam program kerja kami kedepan,” tutupnya. (junaidi)